Penulis: Rifqi Asha Prawira & Sabda Pandita Panca Prasada
Anggapan atau mitos bahwa cewe/perempuan selalu benar merupakan ungkapan atau kalimat yang belakangan ini menjadi buah bibir di kalangan masyarakat dan seringkali terdengar entah sebagai bahan candaan, bahan kajian, atau pun yang lainnya.
Ungkapan kalimat ‘perempuan selalu benar’ ini cukup unik dan kami jadi tertarik untuk membahasnya melalui kajian semiotika dengan beberapa kaitannya dengan apa yang terjadi pada saat ini.
Kami akan membahas dan mengaitkannya dengan beberapa aspek atau faktor yang mempengaruhinya, diantaranya yaitu :
- Perempuan yang selalu mengutamakan perasaan
- Perempuan yang membutuhkan validasi
- Hormon dan Genetik
- Feminisme dan Patriarki
- Lingkungan
- Pengaruuh Perkembangan Zaman
Perempuan yang Selalu Mengutamakan Perasaan
Perempuan selalu mengedepankan perasaan bukanlah hal yang aneh, mengapa begitu? Karena memang perempuan dan laki-laki diciptakan dan ditakdirkan untuk memiliki perbedaan serta kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Perempuan mengutamakan perasaan ternyata dipengaruhi juga oleh hormon yang ada pada dalam diri perempuan itu sendiri. Perkembangan pada perempuan dipengaruhi pada hormon ekstrogen dan progesteron (Risdiandari Sukirman, 2014).
Ternyata memang ada faktor penyebab mengapa perempuan akan mengutamakan perasaannya terlebih dahulu ketimbang laki-laki yang akan selalu mengutamakan logikanya. Namun meski begitu, bukan tidak mungkin juga perempuan bisa menggunakan juga pikiran serta logikanya sebagai penyeimbang karena perempuan akan selalu mengutamakan perasaanya.
Perempuan akan memilih untuk meluapkan emosi secara verbal, mungkin kita sering mendengar bahwa seorang perempuan bisa mengekspresikan apa saja hanya dalam satu hari sebanyak 20.000 kata. Berbeda dengan laki-laki yang hanya 7000 kata per harinya.
Perempuan Membutuhkan Validasi
Selain perempuan yang selalu mengutamakan perasaan. Hal lain yang menjadi sorotan ialah perempuan yang membutuhkan validasi. Kerap kali kita lihat baik di media sosial maupun dalam kehidupan sehari-hari, kita pasti menemukan orang-orang atau perempuan yang mencari perhatian dengan tujuan untuk mendapatkan validasi.