SESUAI dengan judul dia atas, di balik tampilannya yang sederhana, ternyata ia adalah pemimpin redaksi Tribun Kaltim, koran terbesar di Kalimantan Timur. Aku sama sekali gak nyangka loh. Aku tanya ke teman-teman yang lain, tapi jawaban mereka pun kurang meyakinkan. Karena masih gak percaya, aku putuskan mencari biodata dirinya di mbah google. Heee...eh... ternyata bener. Ia rupanya pemimpin redaksi. "wah, suatu kehormatan nih diajari nulis ama pemimpin redaksi," ucapku dalam hati.
Kelahiran Malang, 3 Agustus 1964 ini terjun ke dunia jurnalistik sejak 1986. Waw.. lama banget toh... Aku aja belum lahir... Sudah banyak sekali kasus-kasus di negeri ini yang berhasil ia ungkapkan.. Ga bisa disebutin satu-satu.. Banyak banget.
Pada awalnya pelatihan ini terasa membosankan. Tapi, lama kelamaan suasana semakin asyik. Ruangan yang kami tempati semakin terasa hidup. Cara bicaranya yang lucu itu loh yang membuat kami menjadi tidak bosan.
Dengan logat Jawanya yang cukup kental, pria yang akrab disapa Bechi ini memberiku banyak sekali pengetahuan baru dari pelatihan ini. Cukup dalam waktu tiga hari, pelatihan ini bisa merubahku dari Rifqi yang dulunya gak hobi nulis, sekarang jadi ketagihan untuk nulis. Hehehehehhe... Perubahan yang sangat drastis... Ga nyesel deh diajarin nulis ama dia.. Selain orangnya baik, ramah, ia juga selalu membantu kami jika sedang mengalami kesulitan.
Meskipun pelatihan ini sudah selesai. tapi aku terus berharap bisa bertemu lagi dengannya. Berbagi ilmu dengannya. Karena aku sadar, kemampuanku tak sebanding dengannya. Ah, kebanyakan nih kata "dengannya." hehehhehe... Di omelin ga ya...???
Kalimat yang pernah ia sampaikan kepada kami pun masih teringat jelas di kepalaku. Dan semakin membuat ku bersemangat untuk terus menulis. "INI luar biasa sekali. Hanya dalam waktu tiga hari diajari menulis, ternyata teman-teman peserta pelatihan jurnalistik, hasil liputan maupun tulisannya tak kalah dengan wartawan yang sudah bekerja bertahun-tahun. Struktur kalimat, logika penulisannya, tata bahasanya, semuanya okey. Saya yakin, lima sampai 10 tahun mendatang kalian akan bisa menjadi penulis-penulis handal yang berasal dari Tarakan dan Nunukan."(rifq)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H