Lihat ke Halaman Asli

Retorika: Seni Komunikasi yang Integral dalam Berbicara, Presentasi dan Pidato

Diperbarui: 30 April 2024   17:24

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh Dr. Syamsul Yakin dan Rifqi Titah Gemilang (Dosen dan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) / Dokumen Pribadi

Dalam setiap percakapan, presentasi atau pidato yang disampaikan kepada khalayak luas, tujuan yang ingin dicapai tidak hanya sekadar menyampaikan informasi tentang peristiwa yang terjadi. Lebih dari itu, ada pesan yang ingin disampaikan dengan rencana, tujuan dan dampak yang diinginkan. Inilah dimensi retorika dalam proses komunikasi yang menjadi kunci untuk mencapai efektivitas, ketertarikan dan kualitas dalam interaksi manusia.

Retorika bukanlah sekadar keterampilan berbicara, namun merupakan seni berkomunikasi yang melibatkan pemilihan kata, pengaturan struktur dan penggunaan teknik persuasif untuk mencapai tujuan tertentu. Seorang komunikator yang menggunakan retorika harus memiliki kemampuan berbicara dengan bahasa yang mudah dimengerti dan baku, serta mampu menulis dengan baik. Selain itu, praktik retorika juga melibatkan aspek visual, audio-visual dan bahasa tubuh untuk memperkuat pesan yang disampaikan.

Dalam proses komunikasi, retorika memiliki peran yang sangat integral. Sebagai contoh, retorika memungkinkan seorang pembicara untuk menyusun pesan dengan jelas dan padat, sehingga dapat dipahami dengan baik oleh audiens. Selain itu, penggunaan teknik persuasif dalam retorika dapat membantu dalam membangun koneksi emosional dengan audiens, sehingga pesan yang disampaikan dapat lebih diterima dan dipahami.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline