Lihat ke Halaman Asli

Kita : Di antara 3 Bulan

Diperbarui: 26 Juni 2015   05:57

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

3 Bulan. Sebuah penanda baru bagi kami. Sebuah tembok pemisah antarasavana

dan gurun pasir.

3 bulan. Kami belajar. belajar tentang indahnya taman tanpa kembang dan kupu-kupu : hanya tanah gersang dan sempit.

3 bulan. Tanpa payung. Hujan memudarkan cinta dan rindu. Tapi tak ada yang hilang.

Kami telah terlahir kembali. Kami telah melewati lubang sempit yang berhulu jurang dalam. Kami lahir dari kegelapan.

Hingga suatu malam menyapa, kami berdua bugil. Asa itu mempertemukan kami dalamsebongkah kapuk yang lusuh. Tangisan kami memecah di malam itu.

Kini, apapun yang terlihat di depan hanya tanda tanya. Entah kapan sirna. Entah kapan tampak. Setan dan malaikat pun bisu.

Dan nanti, ketika semua kelak akan tertahan pada keyakinan. Kita bersama dalam hingar-bingar petasan dan sesaji yang berbau pekat. Penuh gincu. Penuh kilatan lampu dan jabat tangan.

Semua orang menanti senyum kita di hari itu.

Ambon, 7 mei 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline