Lycoris Recoil, judul yang tak disangka-sangka menjadi salah satu anime teratas di musim panas 2022. Ini adalah anime original dari A-1 Pictures (Sword Art Online, 86) yang tidak begitu diantisipasi oleh para penonton. Sebab, musim panas tahun ini juga menayangkan judul-judul beken seperti Classroom of the Elite Season 2, Devil is Part-Timer Season 2, Overlord Season 4, Rental Girlfriend Season 2, dan Made in Abyss Season 2. Namun, Lycoris Recoil dengan cepat menarik perhatian pegiat anime sejak penayangan episode perdananya. Tercatat di MyAnimelist, anime ini sudah ditonton oleh 161.537 orang.
Anime ini disutradarai oleh Adachi Shingo (SAO: Ordinal Scale, Working!) yang juga merangkap posisi scriptwriter bersama Asaura (Ben-To series). Ditemani Takeuchi Tetsuya (22/7, Yuri Seijin Naoko-san) sebagai animation director dan storyboarder, Yoshida Kouhei (Odd Taxi) sebagai sound director, dan Imigi Muru (This Art Club has a Problem!) yang mendesain karakter.
Lycoris Recoil berkembang menjadi salah satu anime populer di musim panas yang selalu ditunggu penayangannya tiap pekan. Seperti apa anime-nya? Mari kita ulas.
Cerita
Lycoris Recoil mengawali cerita dari pengenalan tentang prajurit khusus dari pasukan Direct Attack (DA) bernama "Lycoris". Pasukan ini ditugaskan untuk 'mengeliminasi' para penjahat di Jepang demi menjaga kedamaian. Inoue Takina (CV: Wakayama Shion) adalah salah seorang lycoris yang disanksi karena melakukan kesalahan di lapangan. Dia dipindahtugaskan ke LycoReco-sebuah kafe yang menyamar-dan bertemu partner barunya, Nishikigi Chisato (CV: Anzai Chika). Bersama Mizuki, Kurumi, dan Mika, dua lycoris ini menjalani misi dengan cara yang berbeda dari lycoris bawahan DA.
Selama 13 episode, cerita disajikan dengan campuran genre aksi dan slice of life-yang saya sangat nikmati. Sejak poster awalnya dirilis saya mengira ini adalah anime dengan kemasan moe yang berisi genre dark lain: psychological, crime, action. Contoh animenya seperti Madoka Magica, Symphogear, Wonder Egg Priority, dan Yuuki Yuna.
Dan ternyata benar, isinya memang seperti itu, tetapi minus psychological dan tidak seberat judul-judul di atas. Kalau dibuat persentasenya mungkin 35% moe-slice of life, 35% action, dan tambahan 30% science-fiction. Saya bisa menikmati sisi santai dari Lycoris tanpa harus merasa stres haha.
Meski begitu, ada beberapa momen yang bisa dibilang memberi kesan serius dan drama di dalamnya. Informasi mengenai Lycoris dan aksi tembak-menembak di episode-episode awal mungkin akan terasa memusingkan. Penceritaan juga bisa berjalan cepat dan terkadang berjalan lambat. Namun, jangan berhenti sampai situ karena cerita berikutnya akan menjadi lebih menarik dan dipoles bersama pengembangan karakter para tokoh.
Segala konflik bisa menyatu dengan baik dalam keseluruhan plot dan tak terasa dipaksakan. Termasuk pesan yang coba diberikan melalui pemikiran para tokoh seperti menghargai hidup seseorang serta menjadi pihak yang transparan dan adil.
Tokoh
Dua tokoh utama, Nishikigi Chisato dan Inoue Takina sudah cukup bagi saya untuk menjadi alasan menonton anime ini. Keduanya memiliki karakter yang berlawanan, tetapi saling melengkapi dan bersinergi. Karakter Chisato berpengaruh pada perkembangan karakter Takina, begitu pun sebaliknya.
Chisato dan Takina sukses menjadi tokoh utama yang disukai banyak orang. Mereka berdua begitu fenomenal di kalangan otaku dan wibu. Tidak hanya desain karakternya yang imut, tetapi juga interaksi mereka berdua yang menggemaskan bagi penonton. Sampai-sampai ada yang bilang kalau Chisato dan Takina saling "jatuh cinta"-yang menurut saya keliru. Mereka berdua adalah teman dekat, itu saja. Ya saya tidak mau berspekulasi lebih jauh karena yang tahu hanya si pembuatnya sendiri hehe.