Lingkungan di desa banyak menimbulkan permasalahan yang sangat memprihatinkan, permasalahan tersebut meliputi membuang sampah tidak pada tempatnya, sampah tersebut banyak ditemui di saluran drainase, di lorong-lorong, sampai dengan pinggir jalan mulai dari sampah plastik, kaleng, dan kertas.
Hal tersebut yang mengakibatkan lingkungan akhirnya rusak, dengan banyaknya sampah yang berserakan, mengakibatkan sampah tersebut menumpuk, hingga mengakibatkan munculnya bakteri yang dapat membahayakan kehidupan manusia. Dengan diketahui semakin tingginya volume sampah yang menumpuk, penduduk desa hanya melakukan pembakaran sampah.
Maka sesuai dengan Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa yang kami laksanakan tepatnya di Desa Ngembal, kita mengetahui bahwa di desa ngembal belum terdapat Tempat Pembuangan Sampah (TPS).
Pengangkutan sampah ke TPS sendiri biasanya menggunakan Truk untuk mengangkut sampah, karena di Desa Ngembal tidak terdapat TPS, maka kita menghadirkan konsep Bank Sampah dan bekerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pasuruan untuk memfasilitasi pengangkutan sampah pada konsep Bank Sampah.
Tujuan dari Bank sampah ini agar penduduk desa ngembal tidak lagi melakukan pembakaran sampah, melainkan dengan mengumpulkan macam-macam sampah untuk diserahkan kepada Bank Sampah yang bisa memberi keuntungan bagi nasabah Bank Sampah.
Di lain hal, kami kelompok 83 juga membuatkan buku tabungan sebagai bukti bahwa ada partisipan Bank Sampah dan juga mempromosikan Bank Sampah dengan cara menyebar poster, dan pamflet ke seluruh penduduk di Desa Ngembal.
Namun, terdapat kendala yang terjadi yaitu ada beberapa anggapan bahwa dengan hadirnya konsep Bank Sampah, meskipun banyak yang menganggap adanya Bank Sampah sama saja mendidik mental mereka menjadi pemulung, namun Harapan dari anggota kelompok 83 Gel 7, semoga kegiatan bank sampah ini terus berlanjut dan semakin banyak inovasi-inovasi baru sehingga penduduk desa ngembal semakin banyak yang berpartisipasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H