Lihat ke Halaman Asli

Rifky Darmawan

Fakultas Hukum

Mahasiswa KKN 15 BTV 3 UNEJ Kenalkan Inovasi Baru Digitalisasi Tracing Covid-19 Melalui Google Form

Diperbarui: 3 September 2021   21:04

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri

Kuliah Kerja Nyata Back To Village (KKN BTV) merupakan salah satu program inovasi pengabdian masyarakat yang dilakukan Universitas Jember (UNEJ) dalam menghadapi kondisi pandemi seperti sekarang ini, program ini sudah berjalan 3 periode semenjak awal pandemi COVID-19 melanda Indonesia.

Seperti halnya yang sedang dilakukan oleh Rifky Darmawan mahasiswa Fakultas Hukum UNEJ ini, ia melakukan program pengabdiannya di kampung halamannya, yaitu di Kelurahan Nangkaan, Kecamatan Bondowoso, Kabupaten Bondowoso.

Secara geografi Kelurahan Nangkaan merupakan salah satu Kelurahan yang memiliki luas wilayah 122,22 Ha. Wilayah Kelurahan Nangkaan terdiri dari 23 RT.

Kepala Kelurahan Nangkaan Bapak Agus Adahi Leono, S.IP mengatakan, demografi jumlah penduduk di Kecamatan Sumbersari tahun 2021 menurut data profil Kelurahan Nangkaan sebanyak 3.009 jiwa laki-laki dan 2.904 jiwa perempuan, yang tersebar di 23 RT dengan jumlah keseluruhan yaitu 5.913 jiwa. Dengan banyaknya penduduk maka dalam kondisi pandemi seperti ini, perlu adanya efektifitas dalam upaya mengontrol penyebaran COVID-19.

"Pada tahun 2020 Kelurahan Nangkaan mendapat penghargaan kampung tanggu COVID-19 yang di adakan oleh pemerintah Kabupaten Bondowoso, yang dimana sebelum itu Kelurahan Nangkaan merupakan titik awal mula penyebaran COVID-19 di Kabupaten Bondowoso yang awalnya di sebut sebagai cluster Nangkaan, maka dari itu masyarakat nangkaan bersama aparatur pemerintahan di tingkat kelurahan melaksanakan upaya pengetatan penyebaran COVID-19 dengan mendirikan pos-pos pemeriksaan keluar dan masuk Kelurahan Nangkaan," Kata Agus saat diwawancarai di Bondowoso.

Pihaknya, juga menyiapkan ruang karantina bagi masyarakat yang datang dari luar kota untuk di karantina telebih dahulu sebelum kembali kerumahnya masing-masing, tidak hanya itu masyarakat dan pihak Kelurahan Nangkaan melakukan swasembada pangan untuk mereka yang kurang mampu akibat terdampak COVID-19.

"Namun dalam upaya tracing kasus konfirmasi dan kontak erat masih menggunakan metode yang konfensional dengan memberitahukan kepada pihak kelurahan jika ada kasus konfirmasi yang sedang melaksanakan isoman dirumahnya sehingga masih sangat sulit sekali untuk melacak kontak erat dengan kasus konfirmasi selama 324 jam yang dimana juga dapat menjadi potensi penyebaran COVID-19 varian delta yang sangat tinggi tingkat penularannya." Ujarnya.

Melihat kondisi tersebut, Rifky Darmawan selaku peserta KKN BTV merasa perlu untuk kembali meningkatkan pemahaman pentingnya tracing bagi pasien COVID-19 dan mereka yang berkontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19.

"Melihat persoalan yang ada karena susahnya mentracing kontak erat dan kasus konfirmasi perlu adanya perubahan metode tracing dari yang konfensional menuju digitalisasi tracing COVID-19", Kata Rifky.

"Dengan membuat system tracing baru yang menggunakan Google Forms sebagai alat untuk melakukan tracing yang nantinya data tracing tersebut dapat di lihat melalui Google Drive oleh pihak Kelurahan Nangkaan serta Posyandu Kelurahan Nangkaan,"Imbuhnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline