Final tunggal putri Amerika Terbuka menyisakan berbagai cerita. Tentang bagaimana seorang pemudi Jepang - Naomi Osaka - bisa perkasa mengalahkan petenis hebat tuan rumah dengan dua set langsung. Juga tentang bagaimana upacara penyerahan piala yang berjalan canggung, dengan baik Osaka maupun Serena berurai air mata. Dan cerita yang terheboh adalah mengenai tindak tanduk Serena Williams sehingga "dihukum" denda dan pengurangan point dan game oleh wasit Carlos Ramos.
Dari berbagai analisa di statisun teve olahraga ataupun talkshow dengan berbagai nara sumber di televisi-televisi Amerika, saya malah tertarik dengan sebuah artikel yang muncul dari akun twitter Richard Ings @ringsau. "Serena William justru yang berhutang maaf kepada (wasit) Carlos Ramos". Begitu garis besarnya.
Membaca tulisan RIchard Ings di laman The Sydney Morning Herald (link di sini), saya bisa lebih jelas mengetahui apa yang terjadi dari kacamata wasit. Sebagai informasi, RIchard Ings adalah wasit profesional (professional chair umpire) dari tahun 1986 - 1993.
Berikut tiga hukuman yang diterima Serena Williams dari analisa Richard
Warning pertama
"Kartu kuning" pertama diberikan wasit Carlos kepada Serena disebabkan karena pelatih Serena, Patrick Mouratoglo memberikan kode-kode petunjuk kepada Serena. "Made clear and repeated coaching gestures to his player on the court". Sebagai penonton, saya tidak menyangka jika di ajang Grand Slam Tennis ternyata pelatih tidak boleh memberikan petunjuk kepada pemainnya, bahkan lewat getur tubuh.
Penalti pemberian poin kepada lawan
Point penalty diberikan wasit karena Serena membanting raket di lapangan. Hukuman ini - memberikan point kepada lawan - termasuk hukuman biasa yang sudah jamak diketahui karena kasusnya sering terjadi. Dalam bahasa Richard, membanting raket di lapangan itu adalah "mandatory code violation" yang sudah diketahui semua pemain.
Yang menjadi menarik adalah bahwa alasan kenapa hukuman itu dijatuhkan. Selain karena memberikan citra jelek terhadap olahraga yang sportif, membanting raket juga berbahaya bagi mereka yang berada di dan pinggir lapangan, seperti pemain, wasit dan petugas garis, ball boy atau bahkan penonton di kursi terdepan. Berbahaya karena bisa terkena serpihan tajam dari raket yang dibanting.
Penalti pemberian gim kepada lawan