Lihat ke Halaman Asli

Rifki Feriandi

TERVERIFIKASI

Open minded, easy going,

Food Photography, Mengolah Rasa Lewat Mata

Diperbarui: 21 Juli 2018   12:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokumentasi pribadi

Gambar sebuah kue di layar tertangkap mata. Bentuknya seperti mangkok kecil. Warnanya didominasi kuning beragam nuansa. Kulit kue mangkuk nya kuning matang kecoklatan. Permukaannya tidak terlalu halus, ada seperti menggelembung dan terlihat sedikit remahan jatuh dari sisinya yang rapuh. Dorongan ingin segera memegangnya muncul. Apalagi jika melihat di bagian tengahnya. Kuning bersih tapi diselingin bercak hitam matang. Ada kilauan terlihat dari permukaannya. Teksturnya membuat gereget. Apalagi sedikit terlihat asap putih yang membuat rasa hangat muncul. Hangat untuk segera mengangkatnya hangat-hangat dan memasukkannya ke mulut yang sudah turun air liurnya.

Beneran. Melihat foto Macao Egg Tart yang ngecessable itu memang membuat geremet. Pengennya segera ambil dan ... ah sudahlah. Lezat. Yummy

Itulah hasil dari sebuah kerja seorang food Photographer. Yap, membuat sebuah foto berbicara lebih dari sebuah teknis foto. Tetapi berbicara tentang RASA. Rasa yang muncul dari semua indera. Rasa dari indera penglihatan, indera peraba, indera perasa dan rasa di hati. Rasa yang memunculkan hasrat yang dibuktikan oleh munculnya keinginan segera memakan kue dalam foto itu dan mengalirnya air liur.

Acara Food Photography oleh Food Photographer muda | Foto: Rifki Feriandi

Tapi.... tidak semua orang bisa membuat foto seperti itu.

Bukankah sering kita melihat taburan foto-foto makanan di facebook atau media sosial? Bukankah sekarang berfoto menjadi rutinitas pertama mengalahkan berdoa ketika makanan sudah tersaji. Tetapi....bukankah sering kita melihat foto-foto tersebut hanya sebagai sebuah foto, meskipun foto yang terpampang adalah foto Macao Egg Tart yang sama lezatnya.

Dan... di acara "Taste of Macao" dinner yang diselenggarakan oleh Macao Government Tourism Office Indonesia bekerja sama dengan Kompasiana inilah saya belajar mengolah rasa lewat mata. Langsung dari praktisinya

Story telling through photograph

Story telling through photograph by Fellexandro Ruby | Foto: Rifki Feriandi

Itulah judul presentasinya. Dibawakan oleh Food Photographer muda, yang masuk dalam Influence Asia Top 4 Food Influencer 2017. Fellexandro Ruby, dengan akun instagram @captainruby.

Ruby mengawali paparan dengan bercerita transformasinya dari mulai blogger curhatan di tahun 2009, bergeser fokus blogger makanan sesuai passionnya dan lalu menjadi food Photographer. Beliau menekankan bahwa semua orang bisa belajar fotografi. Meski tidak bisa dipungkiri mereka yang memiliki "mata seni" akan lebih mudah dan cepat mempelajarinya.

Dengan topik "Story telling through photograph" , Ruby membawakan paparannya pun dengan gaya story telling yang mengasyikan.

Ruby menekankan jika foto itu harus bercerita."Tampilkan RASA dalam setiap food photography", begitu kata Ruby. Rasa ya melingkupi berbagai macan, pendengaran, penciuman, pengihatan dan pencecapan bahkan emosi.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline