Lihat ke Halaman Asli

Rifki Feriandi

TERVERIFIKASI

Open minded, easy going,

[Resensi Buku] Raden Dengkul: Mengkritisi Perilaku Tercela Melalui Cerpen

Diperbarui: 28 Agustus 2016   15:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

AG Litera

“Sampainya di rumah, Bu Kamto melihat orang berkerumum di halaman rumah Susie..... “Susie stroke, mulutnya mendongak ke atas, nggak bisa ngomong lagi”, Pak Dindin menjelaskan keadaan Susie. “Kenapa nggak segera dibawa ke rumah sakit?” tanya Pak Kamto. “Ayo, gotong ke mobil saya”.

Sudah dua kali atau lebih rasanya saya baca cerita ini. Cerita tentang seorang ibu rumah tangga biasa bernama Susie yang bernafsu menggunjingkan tetangganya, Pak Kamto, saat berbelanja di warung Iyem hanya karena melihat seorang wanita tidak dikenal masuk ke rumah Pak Kamto saat istri Pak Kamto diketahui tidak berada di rumah. Cerita yang sangat dekat dengan realita, bukan? Pergunjingan – yang nota bene masih terkategorikan perilaku tercela – seakan sudah menjadi lumrah dan dilakukan tanpa rasa bersalah. Namun dalam cerita ini, sebuah perilaku tercela mendapatkan balasan – baik balasan itu terkait dengan perbuatan itu atau tidak – langsung di dunia. Judul cerita pendek itu adalah  “Akibat sebuah fitnah”, yang bisa dibaca di halaman 169 buku Kumpulan Cerpen Raden Dengkul, karya Dues K. Arbain.

Itulah benang merah yang saya dapatkan selesai membaca buku keren ini. Bahwa perilaku tercela adalah memang perilaku tercela dan tidak bisa dianggap sebagai perilaku biasa. Perilaku tercela bisa dilakukan oleh siapa saja, termasuk (umumnya) oleh para petinggi negara. Sebagai perilaku tercela, maka siap-siaplah pelakunya menerima balasan, bahkan balasa yang tidak semestinya dialami oleh orang-orang penting dan terdidik (atau diistilahkan oleh penulis sendiri sebagai “kejadian yang dengkul banget).

Banyak hal menarik dari Raden Dengkul ini.

Hal menarik yang pertama tentunya ada moral of the story dari setiap ceritanya, meski semua berujung dengan tema sama: moral. Meskipun tema yang diambil cenderung “berat” menyangkut moralitas, tetapi cerita-cerita di Raden Dengkul ini berjalan mengalir. Penulisnya berhasil meramu tema dan menyajikannya dengan baik. Kata-katanya dirangkai dengan indah. Dan yang lebih menarik adalah bahwa moral story-nya akan didapat setelah kita membaca cerita secara utuh. Jadi tidak bisa ditebak di awal.

Hal menarik kedua adalah selalu adanya kejutan-kejutan dari cerita-cerita yang dibawakan. Kejutan yang terkadang sama sekali tidak pembaca perhitungkan. Kejutan-kejutan itu langsung disajikan pada cerita pertama. Di ujung cerita berjudul Sang Auditor, Gondo – sang auditor yang sadar dengan perilaku tercelanya, disambut secara dengan senyum bersahabat Cindy – yang karirnya mentok akibat perbuatan Gondo, yang menyuguhkan kopi. “Sekilas dibuangnya kertas kemasan kecil ke dalam got. Racun arsenik yang ia masukan taka akan bisa terdeteksi”. Kejutan terbesar bagi saya ada di cerita berjudul Gigolo. Kejutan apa itu? Silakan beli dan baca Kumpulan Cerpen ini, dan rasakan sensasi kejutan-kejutan ceritanya.

Sepertinya cerita di buku kumpulan cerpen ini bisa dibuat tiga kategori cerita, yaitu cerita Raden Dengkul, cerita fabel dan cerita romansa-tragis. Betul, buku ini memang kumpulan cerita-cerita pendek yang tidak saja bercerita tentang Raden Dengkul, tapi juga cerita-cerita lainnya yang setema. Menurut saya, agar lebih nyaman untuk pembaca dalam memahami inti cerita, mungkin ada baiknya jika penulis membagi cerita dalam kategori-kategori itu secara jelas. Tapi kembali, penulis tentunya sudah memikirkan hal yang terbaik.

Dari seluruh judul cerita, ada satu buah cerita yang bagi saya pribadi paling keren. Cerita itu dibawakan dari tiga sudut pandang secara elegan dan menarik. Moral ceritanya pun sangat kuat. Cerita itu berjudul “Cinta Berpita Jingga”.

Seperti yang tertera di sampul bukunya, Buku Kumpulan Cerpen ini rasanya “wajib dibaca” bagi mereka yang menyukai cerpen penuh kejutan. Apalagi bagi mereka yang mau mengasah diri.

Judul: Raden Dengkul

Pengarang: Dues K. Arbain

Penerbit: AG Litera, Yogyakarta

Terbit: September 2014

Tebal: 195 halaman

Ukuran: 13 x 18 cm

Cover: Softcover

ISBN: 978-6021371-68-8




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline