Lihat ke Halaman Asli

Rifki Feriandi

TERVERIFIKASI

Open minded, easy going,

Sstt, Ternyata Ada Dia di Sini – Mengenai Crop Circles

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Itulah yang ingin saya katakan setelah membaca berita jejak yang katanya UFO di Sleman, berupa garis bidang geometris yang terkenal dengan nama Crop Circles. Saya bukan Trekies dan juga bukan orang yang gampang percaya dengan Aliens, tapi terus terang saya amat sangat suka dengan Crop Circles sejak mengenal internet lebih dari sepuluh tahun lalu. Alasannya cuman satu, saya suka kemisteriusan dan keindahan geometris berskala besar dari bermacam-macam Corp Circles. Coba lihat satu rangkuman foto yang saya dapatkan dari internet. (diambil dari google search) Lalu muncullah sebuah BB message dari seorang teman guru nun di jauh di sudut Sukabumi sana (pengakuannya sih) yang bertanya: ‘Coba sebagai orang ITB yg selalu menggunakan logikanya, namun sekaligus seorang muslim yg taat – hmm jadi geer – Bagaimana Rifki menjawab pertanyaan anak remaja soal Circle Crop? Jangan teori alien dan jangan pula jawab itu kuasa Allah, da itu mah sudah pasti begitu. Sok kumaha tah?’. Besoknya beliau – khas seorang guru yang concern – kembali mengeluh: ‘Rifki, gimana ya itu pikiran orang-orang pinter. Peneliti Lapan bilang itu buatan mahasiswa math. Sementara semenit sebelumnya pakar lainnya yg juga guru besar bilang, bahwa itu adalah gejala alam yg disebut fenomena tekanan plasma ion. Kan itu teh saling menjatuhkan, kan teorina teh saling bertolak belakang banget! Yang paling sebel, ada pakar lain yang bilang gini: Crop Circle? Anak SMP juga bisa bikin itu! Waduh! Benar-benar melecehkan perasaan pemirsa! Memang sih kita tuh awam, tapi kita juga mengakses informasi dari berbagai sumber, meskipoun rumahku di kampung juga. Cape deh diakalin sama orang yg banyak akal mah’. Memang benar akan sangat mustahil mendapatkan suara yang sama dari para pakar. Karena mereka mungkin memiliki kepakaran spesialis sendiri, yang tentunya mempunyai pola pandang berbeda. Bukankah seribu kepala seribu pendapat. Karenanya wajar akan berbeda suara. jadi gak usah pusing lah Bu. Ngeliat Gayus aja sudah pusing, take it easy saja lah. Mari kita coba mempelajari uraian-uraian orang-orang yang tergila-gila dengan Crop Circle luar negeri dengan segala analisa secara teknis, nalar sampai teologis. Ini sedikit saya rangkumkan.

  • Aliens. Some witnesses have seen strange lights, flying saucers, and extraterrestrial indicators to back this theory. This is the most notable explanation and the most understandable out of all the theories.
  • The Earth Energy Theory. This theory states the crop circles are a sign from the Earth to stop polluting.
  • Fungus.
  • Underground Fields. These fields are said to be either magnetic or electric.
  • Aircrafts. The downdrafts of helicopters. One proposed theory is that helicopter pilots were flying upside down.
  • Strong Winds. Spinning winds, small whirlwinds or tornadoes caused the crop circles by its sudden swirling pressure.
  • Plasma Vortex. Proposed by Dr. Terence Meaden, he defined the vortex as “a spinning mass of air which has accumulated a significan fraction of electrically charged matter”. This theory was backed when witnessed reported humming noises and lights, which would be back this explanation and the Alien one.
  • Hoax. There have been many hoaxes in the past which have been admitted but not all of them can be explained. Could all of them be hoaxes?

Tuh kan, banyak. Mereka yang tergila-gila Crop circle saja masih mempunyai segitu banyak teori. Jadi, biarkanlah imajinasi manusia itu berkembang. (diambil dari google search) Sebagai orang suka Crop Circle saya harus jaga-jaga, takut salah menjawab pertanyaan teman saya itu. Namun boleh dong saya menjawab agak cukup yakin saat itu, bahwa saya percaya Crop Circle adalah BUKAN buatan manusia. Alasannya sangat sederhanan, sesederhana pola pikir saya sebagai orang yang awam dan tidak mendalami temuan-temuan Crop Circle dan menganalisanya. Alasan itu ialah karena jika manusia yang membuatnya:

  • Produk Crop Circle yang dihasilkan tidak akan serapi itu – namanya juga tangan manusia.
  • Dibutuhkan seseorang dengan rasa keindahan seni yang tinggi, punya latar belakang atau mengerti mengenai keseimbangan bentuk atau ritme arsitektur – saya sendiri membuat konfigurasi indah seperti itu di kertas saja sulit
  • dan paham dengan skala menskalakan, apalagi memperbesar sesuatu dengan skala yang demikian besar
  • Dibutuhkan lebih dari satu orang dengan keahlian diatas (mirip-mirip arsitek atau desainer) untuk mengerjakannya
  • Dibutuhkan waktu yang tidak sebentar
  • Dibutuhkan alat, meskipun sederhana
  • Dan dalam pembuatannya akan menimbulkan suara yang tidak pelan, berisik. Bayangkan saja suara yang ditimbulkan oleh padi tatkala bergesekan. Apalagi bergesekannya padi itu diluar gesekan alam, tentunya masyarakat kampung akan mengetahuinya – kecuali memang gambar tersebut ditemukan di tempat terpencil seperti kejadian di beberapa tempat di luar negeri sana.

Lalu, apakah itu kerjaannya Alien? Wallahu’alam. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa itu adalah kerjaannya Alien, karena terus terang Alien bagi saya adalah temannya Drew Barrymore di film ET atau lawannya Sigourney Weaver di salah satu filemnya, yang semuanya nota bene adalah rekaan ahli visual efek di Holywood. Tidak penting apakah saya percaya alien atau tidak, namun saya pikir Crop Circle adalah pekerjaan “mahkhluk lain”. Jelas itu pekerjaan Makhluk Lain. Siapa itu? Ya ada deh. Bukankah makhluk ciptaan Allah itu tidak hanya manusia? Ada jin, ada manusia. Ada yang terlihat dan ada yang terlihat. Ada yang kita tahu dan ada pula yang kita tahu. Ada yang di alam dunia kita dan ada di dunia lain, galaxy lain. Siapa tahu Crop Circle adalah kerjaan makhluk yang tidak terlihat? Atau kerjaan makhluk yang kita tidak tahu? Atau makhluk lain di luar galaxy? Tidak usah lah terlalu dipusingkan siapa yang buat. Allah yang Maha tahu. Dan adakalanya akal kita terbatas menggapainya, dan tidak semuanya bisa dijelaskan dengan akal. Namun, jika memang terlihat bahwa ada ketidaksempurnaan, kerjaannya acak-adut dan bisa dibuktikan bahwa itu kerjaan manusia, ya silakan proses ke ranah hukum, karena itu merusak property orang - sawah orang, kecuali jika yang punya sawahnya menerima ketenaran mendadak - dan mendapatkan royalty dari pemutaran berulang sawahnya di televisi. So, gak usah report menganalisanya. Nikmati saja keindahan bentuk geometris tersebut. Dan mungkin bisa menarik kita untuk mencoba membuat bentuk geometris itu di atas kertas, dan menjadi "alien" sehari di taman belakang rumah kita - itu pun jika punya taman. Begitu pendapatku Gan. Cag, 27 January 2010




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline