Seberapa sering kalian "Single mania" mendapat pertanyaan dari teman, sanak saudara, tentang kapan nikah? Hal sepele,, namun begitu menusuk bagi yang baper.
Diluaran sana, beberapa orang memilih menikah di usia muda, sebelum 25 tahun namun di sudut dunia yang lain mereka lebih memilih untuk menikah saat segalanya sudah mapan, meskipun mapan hanyalah sebatas kata yang tidak sama perspesi antar orang.
Bagi sebagian orang, punya pendapatan bulanan sudah dianggap mapan, di sisi yang lain tidak mapan kalo belom beli rumah, di sudut jauh mungkin mereka mengatakan belum mapan kalau belum memenuhi keinginan dan kebutuhan sendiri dulu atau bahkan belom mapan kalau cita-cita belum tercapai. Ya, cita-cita dan keinginan yang belum tercapai menjadi alasan terkuat untuk tidak segera menikah.
Mapan? Menurut KBBI mapan adalah mantap (baik, tidak goyah, stabil) kedudukannya (kehidupannya).
Dari penjelasan tersebut saja kita bisa menyimpulkan bahwa persepsi mapan setiap orang itu berbeda. Tidak goyah menurut orang yang satu dengan yang lain itu berbeda. Tidak ada habisnya jika kita menelisik lebih jauh makna mapan, bahkan seorang yang mapan karena memiliki usahapun belum tentu selamanya akan pasang, ya namanya bisnis pasti akan ada surutnya.
Hidup Bukan saling Mendahului
Kalimat yang tepat diucapkan bagi mereka yang single dan berjuang untuk mengenggam impiannya. Mereka seakan tak peduli dengan keadaan sekitarnya, saat teman-teman sudah menikah, saat pertanyaan "kapan" menghampiri, yang ada dipikiran mereka dunia terus berputar lalu untuk apa kita saling mendahului, toh hidup pasti akan bergerak, entah siapa yang sampai duluan disana itu bukan urusannya, bermimpilah sendiri-sendri, mungkin anda bermimpi untuk menikah muda, mungkin saya bermimpi untuk untuk mewujudkan bisnis sukses dahulu.
Kapan Menikah? Seolah menjadi momok berbahaya bagi mereka yang single, saya sendiri juga terkadang berpikir, atas dasar apa seseorang menanyakan hal tersebut ke oramg lain yang masih single, entah sekedar lelucon atau basa basi yang tidak biasa, pertanyaan yang tak seharusnya ditanyakan.
Menikah bukan hanya sekedar perayaan yang dirayakan dengan hidangan mewah di Gedung yang akbar. Menikah bukan hanya ucapan diplomatis untuk mengesahkan dua insan. Menikah bukan karena Teman-teman atau saudara sudah pada menikah sehingga kita dituntut untuk segera menikah. Menikah bukan karena tuntutan keluarga atau bahkan tetangga, karena banyak sekali seseorang yang menikah karena gunjingan dari tetangga yang menurut saya tidak bisa berempati. Menikah lebih dari itu....
Menikah itu butuh komitmen dari kedua belah pihak, bukan sepihak. Komitmen untuk selalu bersedia mendampingi hidup saat pasang maupun surut. Menikah adalah tentang kesiapan baik dari segi fisik maupun psikis. Tak sedikit pasangan yang menikah muda ujungnya perceraian, namun tak sedikit pula yang sukses hingga maut memisahkan salah satunya.