Waktu pertama kali di berikan tugas untuk membuat tulisan, bingung mau bikin tulisan yang modelnya seperti apa dan cercauan kata demi kata, kalimat demi kalimat terus bermunculan di otak saya sepenggal demi sepenggal seperti ini
- saya jatuh cinta ketika pertama kali mengenal metode penelitian kualitatif karena model pendekatannya yang 'manusiawi' dalam artian pecarian dan pengumpulan datanya bersifat subjektif tidak dipaksakan, ideografis.
-metpen kualitatif berakar dari paradigma konstuktivistik dimana hubungan subjek dan peneliti harus terlibat secara langsung, mengerti dan memahami subjek, he/she is insider (subjek sendiri yang mengonstruksi realita) meskipun tidak bebas nilai. kita sebagai peneliti seolah bebas berkelana mengumpulkan data yang dibutihkan yang tentunya tidak out of box dari perencanaan, meskipun pengolahan datanua tidak semudah yang dibayangkan, dan data-data tersebut akan sangat banyak. Berbeda dengan metodologi penelitian kualitatif yang berakar dari paradigma positivistik dan empiris yang kalau dalam proses pencarian datanya harus runtut, ada variabel, skala, kuesioner, hatrus bebas nilai seolah olah peneliti terbatas sekali dan memang hubungan dengan subjek harus terbatas, belum tentu subjek mengisi kuesionernya dengan serius dan jujur. Tapi setelah membandingkan dua metode ini ya kembali lagi bahwa apapun metode penelitiannya, tetap hanya sebagai alat untuk mendekati kebenaran. Dan dua metode tersebut memiliki kegunaan yang berbeda, dalin melengkapi dan mewarnai dunia penelitian.
-first sight kali ini membuat saya fall in love pada metpen kualitatif, tetapi love harus dirawat supaya tetap tumbuh dengan baik dan indah.
selesai sudah yang ingin saya ungkapkan, teimakasih. :-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H