Lihat ke Halaman Asli

Sudah Butuh atau Butuh Sudah?

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

ada satu program di salah satu stasiun tv swasta yang menayangkan soal gigi. estika gigi, keindahan gigi yang kalau orang kepingin punya gigi yang bagus, baik dan cantik harus merogoh kocek yang cukup dalaam. ketika rame-rame melihat acara tersebut tiba-tiba seseorang di belakangsaya berkata 'beh, ojo o gawe bmenakno untu, gawe mangan ae kadang ono kadang ora' (jangankan buat membetulkan gigi, buat makan saja kadang ada kadang tidak). sering kan kita mendengarkan hal yang sama delam konteks yang berbeda soal 'perut' ini bukan?. bayangkan saja, untuk mencukupi kebutuhan estetika diri sendiri -bermanfaat untuk diri sendiri- saja masih banyak yang mengabaikannya, ini terbukti dari pengamatan yang saya lakukan di berbagai tempat di kalangan ekonomi menengah ke bawah, sering kali kata-kata serupa diatas terdengar nyaring ditelinga. jika dikaitkan dengan teori hirarki kebutuhan yang dikemukakan oleh Maslow, maka benar adanya bahwa kebutuhan yang palin dasar adalah kebutuhan fisiologis -kebutuhan yang bersifat biologis (seprti makan, minum, tempat tinggal)- ketika seseorang belum mampu memenuhinya maka akan sulit memenuhi tingkat kebutuhan diatasnya. pun sering kali kita jadi bertanya - tanya ketika akan memutuskan sesuatu seperti membeli barang atau yang lainnya, kadang terlintas dipikiran,, sudah butuh atau memang butuhlah sudah???




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline