Lihat ke Halaman Asli

Menjadi Guru yang Luar Biasa dengan Menulis

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Bagi sebagian guru, Senin sampai Jumat adalah hari-hari yang didedikasikannya bagi anak-anak didik mereka. Sebagian yang lain bahkan mencurahkan waktu mereka sampai dengan hari Sabtu untuk mendidik siswa-siswa mereka. Bagi kita sebagai awam, hal itu terdengar biasa, mungkin mereka pun merasa seperti itu, hal tersebut sudah biasa. Menjadi biasa adalah kebiasaan kebanyakan kita yang biasanya terjebak oleh rutinitas tertentu selama berhari-hari, berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Kita terbuai oleh nikmatnya comfort zone yang kadang menidurkan mata, telinga, hati, dan pikiran kita. Sebagian orang akhirnya tersadardan bangkit, keluar dari comfort zone mereka. Mereka memutuskan untuk menjadi orang yang punya nilai lebih, bukan orang yang biasa-biasa saja dengan pekerjaan mereka, mereka memilih memiliki nilai plus bersama dengan profesi yang mereka geluti.

Dalam kacamata awam, penulis melihat saat ini hanya sedikit guru yang memiliki nilai lebih. Profesi guru bahkan sempat tercoreng beberapa waktu lalu dengan maraknya berita tentang kekerasan terhadap anak didik. Tentu saja itu hanya oknum, tapi biasanya masyarakat awam dengan mudah menggeneralisasikan sesuatu tanpa menganalisa lebih dalam atau melihat lebih dekat kepada masalah tersebut. Karenanya, melalui artikel ini, penulis mengajak Anda, para guru, untuk menjadi seseorang yang memiliki nilai lebih; menjadi seseorang yang luar biasa. Tunjukkan bahwa profesi Anda adalah profesi yang luar biasa. Caranya bagaimana? Jawabannya adalah dengan menulis.

Ada beberapa poin yang bisa menjadi alasan mengapa guru penting sekali menulis. Berikut ini pandangan penulis tentang hal tersebut:


  1. Menulis adalah salah satu cara mentransfer ilmu dan pengetahuan kepada anak didik khususnya dan masyarakat luas umumnya. Seorang guru yang mentransfer ilmunya dengan cara lisan tentu saja sudah lumrah. Sekarang, saatnya Anda mentransfer ilmu (dan pengetahuan) yang Anda miliki melalui tulisan. Ucapan seringkali mudah dilupakan, namun jika apa yang Anda katakan tertuang dalam bentuk tulisan, ucapan itu akan dapat diingat kembali dengan cara membacanya.
  2. Memberi contoh yang baik kepada anak didik. Tidak banyak memang orang yang suka menulis, mungkin termasuk di antaranya adalah anak-anak didik Anda. Sebagai seorang yang lebih dewasa, lebih berpengetahuan, dan lebih bijak, Anda bisa mencontohkan kepada mereka bahwa menulis itu baik. Selain melatih kita untuk mengobservasi dunia sekitar, menulis juga melatih kita untuk menganalisa masalah, berpikir kreatif mencari solusi, atau sekadar mencari diksi yang tepat dalam meramu suatu kalimat. Dengan menulis biasanya perbendaharaan kita akan menjadi lebih banyak. Mengapa? Biasanya kita mencari beberapa referensi untuk tulisan kita dan pada referensi-referensi tersebut bukan tidak mungkin kita menemukan banyak kosa kata baru.
  3. Tulisan adalah bukti otentik gagasan-gagasan cemerlang Anda. Saya yakin saat ini ada begitu banyak ide terlintas di pikiran Anda. Dari sekian banyak ide tersebut mungkin ada satu atau dua hal yang terus terngiang-ngiang dan menggelitik Anda untuk lebih jauh mendalaminya. Tuangkanlah sedikit demi sedikit ide tersebut ke dalam bentuk tulisan. Tentu saja menuntaskannya adalah sebuah proses, tapi, jika tidak dimulai dengan yang sedikit, tulisan Anda tidak akan pernah selesai.
  4. Menjadi motivasi bagi banyak orang. Dengan menulis, secara tidak langsung Anda menggali potensi Anda dan bekerja melampaui batas kemampuan Anda. Tulisan Anda akan menjadi motivasi bagi banyak orang untuk melakukan hal yang sama.
  5. Menjadi nilai lebih bagi Anda. Sekarang, Anda menjadi guru yang luar biasa. Tulisan Anda menjadikan Anda memiliki nilai lebih dibandingkan teman-teman seprofesi Anda. Dari sekian banyak guru di lingkungan Anda, Anda adalah sedikit dari orang-orang yang luar biasa. Anda menjadi istimewa dengan karya Anda.
  6. Menjadi stimulus bagi munculnya tulisan-tulisan baru. Apapun yang Anda tulis, hal tersebut bisa menjadi pemicu bagi berpikirnya orang-orang yang membacanya. Dengan pemikiran-pemikiran tersebut, bukan tidak mungkin akan muncul tulisan-tulisan baru. Lihat, Anda sudah menginspirasi orang-orang dengan tulisan Anda. Hebat!
  7. Menghidupkan budaya positif di kalangan pendidik. Sebenarnya kita sebagai Bangsa Indonesia, bangsa yang besar, memiliki banyak budaya positif yang bisa kita kembangkan, salah satunya adalah budaya menulis. Dengan menulis, Anda dapat menjadi pelopor hidupnya budaya positif terutama di kalangan para pendidik.
  8. Menulis adalah bentuk kecintaan Anda kepada ilmu pengetahuan. Penelitian yang Anda lakukan, opini Anda tentang berbagai masalah bangsa, atau pengetahuan-pengetahuan yang Anda miliki, akan jauh lebih bermanfaat bagi banyak orang jika dituangkan dalam bentuk tulisan.
  9. Menulis pun akhirnya menjadi aksi Anda untuk bangsa. Sumbangan gagasan, opini, atau saran yang Anda tulis merupakan salah satu aksi Anda berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia.


Jika Anda belum pernah menulis, mulailah sekarang dengan mengikuti blog competition yang diadakan Kompasiana bersama Tanoto Foundation ini. Menulis itu menyenangkan dan menjadikan Anda guru yang luar biasa!

_____________________________________________________________________________________

Artikel ini diikutsertakan dalam blog competition ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline