Lihat ke Halaman Asli

Rifka Fadilah

Mahasiswa

Dikhawatirkan Krisis Air Jalur Gaza Memicu Wabah Penyakit Baru

Diperbarui: 21 November 2023   21:12

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Sejak awal penyerangan yang dilakukan Hamas kepada Israel pada Oktober lalu menyebabkan banyak korban jiwa berjatuhan. Berdasarkan keterangan dari juru bicara dan Komandan Militer Hamas diketahui penyerangan tersebut dilakukan sebagai bentuk respons atas kekejaman dan blockade yang telah dilakukan Israel kepada Palestina dalam beberapa tahun belakangan. Namun, hal ini tentu menyebabkan adanya perlawanan yang terjadi. Sampai saat ini jalur Gaza (Palestina) masih mengalami berbagai serangan yang diakibatkan karenanya adanya perlawanan dari Israel. Banyak korban jiwa yang berjatuhan.

 Berdasarkan kabar yang diungkapkan oleh Palestinian Central Bureau of Statistics (PCBS), korban jiwa palestina saat ini mencapai 13.216 orang. Sedangkan menurut keterangan yang dihimpun oleh United Nations Office for the Coordination of Humanitarian Affairs (OCHA) korban jiwa Israel mencapai 1.269 orang. Meski begitu, sampai saat ini kedua belah pihak masih melanjutkan peperangan meskipun banyak korban yang berjatuhan.

 Selain banyakya korban jiwa yang berjatuhan, Palestina juga mengalami krisis air yang disebabkan oleh adanya pemutusan sanitasi yang dilakukan oleh militer Israel. Sehingga, hal tersebut mengakibatkan warga Palestina harus mengkonsumsi air yang terpapar limbah. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mencatat lebih dari 70.000 kasus infeksi pernafasan akut dan 40.000 kasus diare. Hal ini dikhawatirkan akan lebih memburuk jika hujan dan banjir datang ketika musim dingin.

 Saat ini, infrastruktur air dan sanitasi yang penting di jalur Gaza, Palestina telah hancur akibat serangan udara yang diluncurkan Israel. Brennan direktur darurat regional untuk wilayah Timur Tengah di WHO mengatakan bahwa kepadatan penduduk, kurang pengolahan limbah serta kegiatan buang air besar diudara dapat memicu penyebaran penyakit seperti diare, infeksi kulit, dan infeksi pernafasan.

 Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) juga telah memperingatkan bahwa runtuhnya sanitasi dan layanan air bersih dapat memicu munculnya wabah Kolera jika bantuan kemanuasiaan tidak segera disalurkan. " Akan ada lebih banyak orang yang sakit dan resiko terjadinya wabah besar akan meningkat secara drastis" jika tidak ada perubahan, kata Brennan.

 Menurut UNRWA, di Kegubernuran seletan seperti Khan Younis, Deir el-Balah, dan Rafah, ada 76 sumur air yang telah berhenti berfungsi. Hal ini juga termasuk dua pabrik air minum utama serta 15 stasiun pemompaan limbah.

Sumber:

Ahdiyat, A. (2023). 44 Hari Perang, Korban Jiwa Palestina Tembus 13.000 Orang. Databoks.Katadata.Co.Id.

https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2023/11/20/44-hari-perang-korban-jiwa-palestina-tembus-13000-orang

Kompas.com. (2023). Kronologi Serangan Hamas ke Israel pada Oktober 2023. Kompas.Com.

Putri, E. (2023). Krisis Air dan Limbah di Jalanan Gaza Picu Penyakit Menular dan Kekhawatiran Wabah Kolera. Liputan6.Com.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline