Lihat ke Halaman Asli

Perubahan Ajaib

Diperbarui: 25 Juni 2015   01:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam kini terasa gelap
Siapa pemilik malam?
Angin diam-diam menyelinap
Menemani sepenggal renungan

Keraguan dalam hati
Kekotoran seluruh jiwa raga
Menumbuhkan kegembiraan
Bagi setiap makluk tak terlihat

Robb yang Maha Pengasih
Yang Maha Melihat
Ciptaan-Mu ini tersungkur sujud di mihrabMu
Tenggelam dalam penyesalan hidupku

Rangkul hamba
Bimbing hamba
Jangan tinggalkan hamba
Jangan abaikan hamba

Bulan yang indah
Bulan nan suci
Memperlihatkan hamparan kuasa-Mu
Menebarkan kasih sayang-Mu

Peluhku Engkau hargai
Usaha kecilku Engkau Nilai
Tangisku Engkau cermati
Syukurku Engkau lipatkan beberapa kali

Aku Siap berjuang demi tegaknya agamaMu
Rela menarukan jiwa ragaku
Hanya mengabdi kepada Mu
Aku Ikhlas menerima apa yang Engkau berikan untukku

sebelum langit Engkau belah
sebelum laut Engkau luapkan
sebelum gunung Engkau benturkan
dan sebelum surga dan neraka Engkau perlihatkan

izinkan hamba
menyambungkan ikatan-ikatan
yang sempat terputus

izinkan hamba
menghapus noda-noda
dari lontaran untaian kata penusuk jiwa
dari langkah-langkah pembentuk dendam
sebagai penutup tertanda seribu bulan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline