Lihat ke Halaman Asli

Perkembangan Ilmu Antropologi

Diperbarui: 2 April 2016   22:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Dipertemuan kedua perkuliahan selasa, 29 maret 2016 ini saya akan mereview materi yang dipresentasekan oleh kelompok 1 yaitu Asas-asas dan Ruang Lingkup Ilmu Antropologi.

1. Dalam perkembangan ilmu antropologi terbagi menjadi 4 fase, yaitu:

- Fase Pertama (Sebelum 1800)

      Kedatangan bangsa Eropa Barat ke Benua Afrika, Asia, dan Amerika selama 4 abad (sejak akhir abad ke-15 hingga permulaan abad ke-16) membawa pengaruh bagi berbagai suku bangsa ketiga benua tersebut. Bersamaan dengan itu mulai terkumpul tulisan buah tangan para musafir, pelaut, pendeta, dan pegawai pemerintah jajahan dalam bentuk kisah perjalanan, laporan dan sebagainya.

- Fase Kedua (Pertengahan Abad ke-19)

      Integrasi yang sungguh-sungguh baru, timbul pada pertengahan abad ke 19. Karangan-karangan etnografi tersebut tersusun berdasarkan cara berpikirevolusi masyarakat. Secara singkat, cara berpikir itu dapat dirumuskan sebagai berikut: Masyarakat dan kebudayaan manusia telah berevolusi dengan sangat lambat yakni dalam jangka waktu beribu-ribu tahun lamanya, dari tingkat -tingkat yang rendah, melalui beberapa tingkat antara, sampai ke tingkat-tingkat tertinggi.

      Dengan demikian dapat kita simpulkan bahwa dalam fase perkembangannya yang kedua ini ilmu antropologi berupa suatu ilmu yang akademikal, dengan tujuan yang dapat dirumuskan sebagai berikut: mempelajari masyarakat dan kebudayaan primitif dengan maksud untuk mendapat suatu pengertian tentang tingkat-tingkat kuno dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran kebudayaan manusia.

- Fase Ketiga (Permulaan Abad ke-20)

      Pada permulaan abad ke-20, sebagian negara penjajah di Eropa berhasil untuk mencapai kemantapan kekuasaannya di daerah-daerah jajahan di luar Eropa. Suatu pengertian tentang masyarakat yang tidak kompleks akan menambah juga pengertian orang tentang masyarakat yang kompleks. Dalam fase ketiga ini ilmu antropologi menjadi suatu ilmu yang praktis, dan tujuannya dapat dirumuskan sebagai berikut: mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa guna kepentingan pemerintah kolonial dan guna mendapat suatu pengertian tentang masyarakat masa kini yang kompleks.

- Fase Keempat (Sesudah 1930)

      Dalam fase ini ilmu antropologi mengalami masa perkembangannya yang paling luas, baik mengenai bertambahnya bahan pengetahuan yang jauh lebih teliti, maupun mengenai ketajaman dari metode-metode ilmiahnya. Selain itu kita lihat adanya dua perbedaan di dunia:

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline