Bogor (17/09/2024), Sebanyak 30 Siswa belajar memilah sampah bekas jajanan ke dalam plastic orange yang difasilitasi Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara sebagai bentuk peningkatan keterampilan siswa sejak dini dalam bertanggung jawab terhadap sisa konsumsi yang dihasilkan sehari-hari.
"Sudah satu tahun kami bekerjasama dengan SATGAS Ciliwung, kami didampingi untuk pengelolaan sampah organik dan anorganik. Kami diberikan kantong yang tersebar di tiap kelas untuk sisa sampah anorganik dan sisa sampah organik dimasukkan ke dalam komposter. Nantinya setelah dipilah akan diolah dengan TPS3R Mekarwangi yang akan menghasilkan produk berguna." Ucap Kepala Sekolah SDN Kedung Halang 5 Bogor.
Melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat (PPM) BIMA Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dengan Ketua Tim Dr. Ir. Eka Intan Kumala Putri, M.Si yang beranggotakan Dr. Nuva SP, M.Sc, Dr. Nia Kurniawati Hidayat, SP, M.Si, Danang Pramudita, S.P, M.Si selaku Dosen Departemen Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan (ESL IPB) dengan didampingi 3 orang mahasiswa yakni, Rifdah Utami Hasna Nadhifah, Sofi Anwar, dan Syifa Nurul Aini.
Tim PPM bersama dengan Tim Satgas Ciliwung dan Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara melaksanakan pendampingan terkait pemilahan sampah anorganik dari hulu ke hilir. Siswa diajak untuk berkeliling rumah tangga sekitar SDN Kedung Halang 5 untuk melihat bagaimana warga melakukan pemilahan sampah dan proses sampah yang selanjutnya didistribusikan ke TPS3R Mekarwangi untuk sampah anorganik yang selanjutnya akan diolah.
Tak hanya menyaksikan secara langsung bagaimana proses pemilahan sampah rumah tangga, namun siswa juga menggambarkan secara langsung melalui media kertas plano untuk proses pemilahan sampah dari awal hingga akhir di TPS3R.
Menurut Pak Irwan selaku Tim Komunikasi dan Kreatif Rekam Jejak Alam Nusantara, "Awal kegiatan ini dari implementasi program Plastic Smart Cities yang digagas oleh World Wide Fund for Nature (WWF), kemudian Rekam Nusantara berangkat dari SATGAS Ciliwung melakukan edukasi ke berbagai lembaga pendidikan di tiap level (SD, SMP, SMA) agar teman-teman lebih aware terhadap sampah. Khususnya mereka mengetahui terkait sampah low dan high value yang bisa dimanfaatkan. Tentunya semua ini dapat terlaksana dengan adanya kerjasama secara holistik dari hulu ke hilir."
"Harapannya siswa dapat mengelola sampah secara berkelanjutan dimulai dari sekolah dan nantinya akan diterapkan di rumah nya masing-masing", ucap Pak Bujang Tim SATGAS.
Kami ucapkan terima kasih kepada Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (DRTPM), IPB University, BIMA Kemendikbudristek, SATGAS Ciliwung, dan Yayasan Rekam Jejak Alam Nusantara yang telah mendukung dan berkontribusi dalam pelaksanaan program ini.