Lihat ke Halaman Asli

Mahasiswa KKN Alternatif FEB UMP Purbalingga 9 Melakukan Pendampingan Kewirausahaan Terkait Inovasi Produk Jamur Tiram di Desa Kemangkon Kabupaten Purbalingga

Diperbarui: 16 Agustus 2020   18:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemangkon, Purbalingga (27/7) - Dalam rangka mengikuti program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tengah pandemi Covid-19, kelompok mahasiswa KKN Alternatif Purbalingga 9 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Purwokerto di bawah bimbingan dosen pembimbing lapangan yaitu Ibu Ani Kusbandiyah, SE., M.Si., Ak, CA yang diketuai oleh Laili Markhamah dan dua anggota kelompok lainnya yaitu Riza Dwi Rahmawati dan Rifati Ummu Hani melakukan kegiatan yang berkaitan dengan program kerja kelompok yaitu melakukan pendampingan kewirausahaan terkait inovasi produk jamur tiram khususnya tertuju pada pelaku budidaya jamur tiram milik Bapak Kuswandi di Desa Kemangkon Rt 4 Rw 1, Purbalingga.

Di tengah kondisi pandemi Covid-19 sekarang ini, khususnya bagi para pelaku usaha di kalangan UMKM sangat perlu untuk melakukan kegiatan inovasi produk guna menstabilkan dan tetap menjaga penjualan agar bisnis tersebut bisa tetap berjalan. Di saat pemerintah menerapkan peraturan agar masyarakat tetap di rumah saja (lockdown) banyak UMKM di Desa Kemangkon mengalami penurunan omset penjualan di masa pandemi ini, seperti yang dialami oleh Bapak Kuswandi selaku pemilik usaha budidaya jamur tiram di Desa Kemangkon.

Usaha milik Bapak Kuswandi selama ini hanya melakukan kegiatan budidaya jamur tiram dan hasil jamur tiram yang dipanen langsung dijual ke pasaran tanpa membuat produk olahan berbahan dasar jamur tiram. Oleh karena itu, adanya Mahasiswa KKN Kelompok Purbalingga 9 FEB UMP melakukan pendampingan kewirausahaan terkait inovasi produk jamur tiram menjadi sate jamur yang memiliki rasa nikmat dan membuat orang ketagihan.

“Sate jamur ini rasanya enak dan teksturnya berbeda dari sate ayam dan sate kambing yang sering dijual. Bahan-bahannya pun murah dan mudah didapatkan. Berjualan sate jamur ini bisa menambah pendapatan saya di samping saya berjualan jamur tiram mentah ke pasaran.” Ujar Bapak Kuswandi selaku pemilik usaha budidaya jamur tiram di Desa Kemangkon.

Inovasi jamur tiram menjadi sate jamur terbilang masih langka di daerah Kecamatan Kemangkon, sehingga peluang usaha sate jamur ini sangat besar dan cocok untuk dikembangkan di daerah Kecamatan Kemangkon.

1-5f39001a2154ae7bae7a3502.jpg

2-5f3903a9097f360603320852.jpg




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline