Lihat ke Halaman Asli

Gayus Main Blackberry Jualan Cabe Di Facebook

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terdakwa kasus mafia pajak, Gayus HP Tambunan, menjanjikan dalam dua tahun Indonesia bisa bersih dari praktik korupsi apabila dirinya dijadikan sebagai staf ahli Kapolri, atau Jaksa Agung, atau staf ahli Komisi Pemberantasan Korupsi.

"Akan saya bantu Kapolri atau Jaksa Agung atau Ketua KPK untuk menangkap big fish bukan hanya kakap tetapi paus dan hiu di semua lini dimana korupsi tumbuh subuh.

Saya mendukung presiden untuk memberantas korupsi dengan pesannya yang sangat jelas tangkap big fish dan bersihkan semua. Namun yang terjadi sekarang adalah ikan teri ditangkap, Gayus dibersihkan dan yang lain tetap kotor. Saya pasrah dijadikan obyek pemberitaan yang 90 persen tidak benar, yang sebenarnya adalah settingan pihak-pihak tertentu, seperti isu saya bertemu dengan tokoh politik di Bali. Isu saya dibacking oleh orang kuat, isu saya mengamankan aset di luar negeri.

Settingan ini sangat jelas sekali, intinya biar saya mati." Demikian kata Gayus di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin, 10 Januari 2011. Dikutip dari Antara News.

Sudah setragis itukah Indonesia?

Belum lagi, akibat harga cabe yang pedas sekali sampai tembus ke angka ratusan ribu rupiah per kilogram, sejak sepekan kemarin mulai banyak gerombolan maling yang melancarkan aksinya.

Para petani pun giat mengaktifkan ronda malam di kebun cabenya.

Di Bandung harga cabe 100 ribu rupiah per kilogram, di Pamekasan, Madura 120 ribu rupiah per kilogram.

Kenaikan itu berlaku untuk seluruh jenis cabe-cabean seperti cabe rawit, cabe merah dan cabe hijau. Kecuali cabe gendol yang kenaikan harganya tidak terlalu signifikan. Dikutip dari berbagai media.

Alhasil ada rasa marah dan kecewa dari sebagian pengguna Blackbarry dengan rencana pemblokiran Blackberry oleh pemerintah.

Jumat 7 Januari lalu, Menkominfo Tifatul Sembiring kembali mengungkapkan rencana memblokir layanan Blackberry di Indonesia. Alasannya, perusahaan itu tidak memenuhi

peraturan perundang-undangan yang berlaku di negeri ini.

Sampai-sampai seorang ibu rumah tangga yang kecewa berat nekat menelpon Tina Talisa di acara Apa Kabar Indonesia (AKI) Pagi yang kebetulan sedang ngobrol santai bertema pemblokiran Blackberry dengan birokrat dan pakar.

"Saya memang ibu rumah tangga. Tapi kesehariannya saya selalu memanfaatkan beragam fisilitas yang ada di Blackberry, termasuk untuk urusan belanja kebutuhan dapur. Intinya saya sangat tidak setuju kalau Blackberry diblokir." Kira-kira begitulah ungkapan kekecewaannya.

"Mengingat acara ini akan diliput secara langsung , kami ingatkan para peserta untuk tidak tidur dan ber-BBM selama berlangsungnya acara," kata pemandu acara sambil mengumumkan urutan acara rapat kerja gubernur dan bupati-walikota yang dihadiri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, di Plenary Hall, Balai Sidang Jakarta, Senin, 10 Januari 2011. Dikutip dari situs Tv One.

Pengumuman lain juga datang dari pendiri Facebook, Mark Zuckerberg yang akan menutup Facebook pada bulan Maret 2011 mendatang.

Ia mengaku stres dan tertekan mengelola jejaring sosial yang kini menduduki peringkat teratas dengan penghsilan sekitar US$ 7,9 miliar menurut para ekonom.

"Facebook telah diluar kendali dan perusahaan ini telah membuat diriku stres dan

menghancurkan hidupku. Aku harus mengakhiri semua kegilaan ini," kata Zuckerberg dalam konferensi pers di Palo Alto, Sabtu (8/1).

"Setelah tanggal 15 maret nanti, seluruh server Facebook akan dimatikan," tambah Vice President of Technical Affairs Facebook Avrat Humarthi.

Zuckerberg mengakui untuk menutup Facebook merupakan keputusan yang sulit. Tapi ia tidak berpikir orang akan marah atas keputusannya itu.

"Saya pribadi tidak berpikir itu merupakan masalah besar. Dan jujur, saya pikir itu menjadi lebih baik. Tanpa Facebook, orang akan lebih sering pergi ke luar dan bergaul secara normal," tandasnya.

Ada juga yang menyambut gembira keputusan Mark Zuckerberg, yaitu para orang tua. "Saya senang mimpi buruk ini berakhir. Akhirnya anak saya tidak akan lagi menghabiskan waktu di depan komputer sepanjang hari," ujar Jhon, orang tua tunggal yang tinggal di Detroit.

"Aku tidak peduli dengan uang. Aku hanya ingin kehidupan lamaku kembali." kata

Zuckerberg lagi.

Dikutip dari situs Media Indonesia. Isu tersebut begitu meriah dibahas di berbagai

media onlen. Ada yang sangat percaya dan banyak juga yang tidak percaya sama sekali.

Akhirnya ...

Mungkin ada yang bertanya-tanya, apa hubungannya isi tulisan ini dengan judul di atas?

Jawaban singkat, padat dan tak jelas.

Minimal ada tulisan soal Gayus, blackberry, facebook dan harga cabe nan pedas untuk sekedar merangkum berita-berita yang telah tersiar.

Lha kaya kue bae mboklah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline