Lihat ke Halaman Asli

Saksikan Bahwa Aku Seorang Muslimah!

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:15

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sahutan kicauan burung sempurnakan simfoni keindahan pagi. Senyumnya mengembang tatkala mata kecilnya menyambar mentari yang beranjak dari peraduannya. Bibir mungil itu bergumam tasbih mengungkapkan gelora hati yang takjub melihat indah ciptaanNya. Jilbab lebar biru muda lengkap aksesoris pin sebuah majlis ta'lim menyempurnakan penampilan takwanya. Di pundaknya tercangklung tas hitam besar berisi berbagai peralatan, mulai dari mukena, buku, peralatan tulis, sikat gigi dan peralalan MCK lainnya yang selalu disertakan dalam aktivits hariannya. Tangan kirinya membopong satu map berisi tumpukan berkas mulai dari program pribadinya sampai program beberapa organisasi kerohanian, serta bahan - bahan tarbiyah yang selalu up to date. Dengan mantap kakinya melangkah, menuruni satu demi satu anak tangga Dormitory lantai 3 itu. Sinar matanya kuat memancarkan optimis, seolah ingin melesat mendahului bilangan waktu yang membentang panjang.

Disapanya setiap orang yang berpapasan dengan sapaan khasnya_”apa kabar? sehat?”. Dibalik simpul senyumnya berjajar kata – kata yang membuat hati siapa saja merindunya_”saksikanlah bahwa aku adalah seorang muslimah... Aku ramah. Aku menyenangkan. Aku teman yang bisa diajak berbagi. Aku teman yang bisa mengusir penatmu. Jangan malu - malu mendekat denganku. Ceritakanlah apa saja tentang dirimu! Apakah kau mau curhat padaku? Percayalah padaku! Apa yang bisa ku bantu? Hubungi aku kapan saja kau mau, aku tak kan pernah merasa terganggu...”

Kepercayaan dirinya begitu tinggi, tak pernah kikuk bergaul dengan siapapun. Dalam setiap sendi pergaulan seolah ia berujar; ”Jilbabku mampu menembus segala peradaban tanpa harus menyimpang batas syar'i”. Konsep dirinya begitu memukau, Management waktunya tertata rapi sehingga (Insya Allah) tak ada satu detikpun tersiakan.

Aku bangga menjadi muslimah disaat yang lainnya bangga (merasa) menjadi wanita ’modern’

Aku bangga Jilbabku menjuntai ke dada disaat yang lainnya (merasa) bangga mengikuti mode

Aku bangga (menyibukkan diri) menjadi pengurus kerohanian Islam disaat yang lain lena

Aku bangga berbuat baik dan mencoba selalu menjadi pusaran – pusaran kebaikan

Aku tak peduli dengan anggapan sok suci.. sok alim... karena aku tahu apa yang kulakukan

Dan... ketika subuah tanya melesat disuatu larut malam .. ”apakah engkau tak lelah?” dengan jujur ku jawab_”Aku memang lelah, tapi aku suka melakukannya!”

Namun satu hal pasti... Allah segala tujuan...

Saksikan bahwa aku seorang muslimah !

***

/rf_dari catatan lama




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline