Al Balad merupakan salah satu pemukiman yang masuk dalam situs warian Dunia UNESCO. WIlayah Al Balad terletak di Jeddah. Al Balad disebut juga sebagai pintu masuk menuju Mekkah. Al-Balad dinobatkan menjadi Historical Place of Jeddah oleh UNESCO. Al Balad adalah pusat perbelanjaan Kota Jeddah yang memiliki Arsitektur bangunan kuno yang unik dan beragam yang mempercantik setiap sudut bangunan.
Mamasuki Al Balad seakan terbawa ke dalam mesin waktu. Pengunjung seperti dibawa ke masa lalu, ke sebuah Kota kuno penuh dengan gedung-gedung tua bertingkat tinggi dan memiliki banyak jendela. Bangunannya berasitektur tradisional Hijaz atau Semenanjung Arab bagian barat. Sebagian terlihat terawat, tapi banyak yang dibiarkan rusak.
Kota tua ini masih memiliki gedung-gedung tua yang usianya lebih dari 400 tahun. Bahkan ada yang masih dipertahankan sebagaimana berabad-abad lalu. Jalan-jalan yang sempit, bangunan dari kayu, dan souk (pasar tradisional) yang terbuka khas jaman dahulu.
Pemandangan di kota ini sangat kontras dengan pemandangan Jeddah pada umumnya yang dikelilingi oleh bangunan gedung tinggi yang megah dengan kaca-kaca nya. Cukup mudah mengetahui gedung atau rumah mana yang masih ditempati. Jika terlihat ada kompresor terpasang di tembok atau dinding bangunan, sudah dapat dipastikan gedung atau rumah itu ada penghuninya. Biasanya bangunan itu merupakan Hotel, Cafe, Museum, Toko barang antik, atau Rumah tempat tinggal.
Bangunan kuno di Al Balad cukup unik dan menarik, memiliki ciri khas nya tersendiri seperti jendela kotak yang besar berbahan material kayu, pintu yang berbentuk khas timur tengah dengan motif atau corak yang mencolok, warna-warni jendela yang berjumlah banyak disetiap gedung/bangunan nya memiliki nilai tersendiri untuk di abadikan dan dijadikan contoh referensi sebuah bangunan khas timur tengah.
Warna bangunan rumah juga beraneka ragam, yakni coklat, biru, dan hijau. Warna tersebut menunjukkan siapa pemilik rumah itu. Rumah berwarna coklat menunjukkan bahwa penghuninya adalah seorang pengusaha. Rumah warna biru berarti orang yang tinggal di dalamnya bekerja di laut, seperti nelayan atau pembuat kapal. Adapun warna hijau menunjukkan tanda kedamaian dan kemakmuran penghuninya.
Keunikan lainnya, bangunan kuno di Al Balad memiliki jendela yang disebut roshan. Bentuk roshan berbeda dengan jendela rumah di Indonesia. Roshan juga memiliki semacam teras kecil yang bisa digunakan oleh orang untuk berdiri.
Di zaman dulu biasa digunakan perempuan untuk mengobrol dengan tetangganya. Selain itu, fungsi roshan juga sebagai sumber cahaya dan sirkulasi udara di dalam rumah. Fungsi menarik roshan lainnya adalah memungkinkan perempuan melihat anak-anaknya dari dalam rumah tanpa ada yang bisa melihatnya dari luar rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H