Nama : Rifan Sofyan
Nim : 2410416210034
Mata Kuliah : Penginderaan Jauh
Dosen Pengampu : Dr. Rosalina Kumalawati, M.Si.
Dalam beberapa dekade terakhir, perkembangan teknologi penginderaan jauh telah memberikan kontribusi yang signifikan terhadap penelitian geospasial, khususnya analisis lingkungan dan pemantauan penggunaan lahan. Citra satelit telah menjadi alat penting yang memungkinkan para ilmuwan dan perencana wilayah untuk memetakan dan memahami dinamika permukaan bumi dengan lebih baik. Citra satelit dapat digunakan untuk mengidentifikasi informasi penting tentang vegetasi, penggunaan lahan, potensi sumber daya alam,dan dampak aktivitas manusia terhadap lingkungan. Teknologi ini memberikan sudut pandang lebih luas dan resolusi lebih tinggi, memungkinkan evaluasi area luas secara efisien dan efektif.Salah satu wilayah yang memiliki keragaman ekosistem dan topografi yang menarik untuk ditelaah melalui pendekatan penginderaan jauh adalah Konawe Utara, Sulawesi Tenggara terletak di pesisir timur Sulawesi dan terkenal dengan kekayaan sumber daya alamnya.
Maka dari itu saya Rifan Sofyan Mahasiswa Geografi Universitas Lambung Mangkurat menginterpretasikan tiga jenis citra untuk lebih dalam memahami potensi dan keadaan suatu lingkungan. Dalam artikel ini, saya mengkaji tiga citra satelit di wilayah Konawe Utara dengan menginterpretasikan masing-masing citra menggunakan sembilan unsur citra penginderaan jauh. Keputusan berdasarkan data geospasial yang akurat akan membantu menciptakan kebijakan yang lebih berkelanjutan, yang mempertimbangkan kebutuhan pembangunan ekonomi dengan tetap mempertimbangkan perlindungan lingkungan. Tambang, batuan, dan lapangan terbuka. Setiap gambar diinterpretasikan untuk mengeksplorasi aspek penggunaan lahan, interaksi manusia-lingkungan, dan potensi dampak terhadap ekosistem sekitar.
1. Citra Satelit Pleiades-1B di Konawe Utara
Berikut interpretasi citra berdasarkan sembilan unsur citra penginderaan jauh.
1. Rona (Tone)
Objek Permukiman :
- Rona pada permukiman didomnasi warna merah bata,oren, dan biru. Menunjukkan penggunaan bahan atap seperti genteng atau logam dengan warna terang. Beberapa bangunan juga memiliki rona putih atau lebih terang, menunjukkan perbedaan bahan atap bangunan.