Lihat ke Halaman Asli

Nenek Nyirih

Diperbarui: 20 Oktober 2019   13:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Panas memanggang. Perempuan tua menumbuk kenangan dan uban. Betapa lelah menunggu rasa getir jamah mulut. Jangan lupa melipat rapi daun sirih. Pinang berselimut gambir. Menggenap kapur sirih, sehingga merah mengental. Meski tua semangat tetap kekal.  Kau mau? Begitu resah mengulam kenangan.

Ujung Kata, 1019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline