Lihat ke Halaman Asli

Biar Hujan Turun

Diperbarui: 19 Oktober 2019   17:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi : pixabay

Biar hujan turun. Embrio lembab muncul. Kecambah dingin. Memapas gurun yang mengapung. Telah lama kita merindukan senja. Semburat mega melayang seiring sembab langit membuka gaung para petir. Guruh luruh setelah peluh. 

Dinginlah kami sebelum keluh. Telah lupa pada ranum bunga bibir. Basah tersimpan embun. Tanpa topeng menutup kesahajaan. Jangan ada lagi yang membakar kenangan. Sebelum pulang.

Ujung Kata, 1019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline