Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Belum Ada Kopi Pagi Ini

Diperbarui: 5 Oktober 2019   07:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi : pixabay

belum ada kopi pagi ini, malam memuntahkan weekend yang sendu, sendi alot digerakkan, kasur mendinginkan spirit, bergegaslah meramu kopi, di matamu ada barista, bubuk indah menabur angkasa, partikel asap, robusta menggema hari, arabica yang mengerti mengisinya, sedikit susu mungkin memutihkan, bubuk kayu manis menguatkan rasa.

apa kau masih ingat tempurung kelapa, lukisan rasa memeta bentuk, resap kopi eksotik, kau akan dipagar gunung, di lengkung kopi kau membaca langit semangat, matahari  tetap beringas.

apa kau tahu bara merah, melumat rasa kopi bercampur arang, sungguh kita tak boleh melupakan batang, sebelum dia menjadi bara, menjadi debu, angin membuat tiada.

syahwat kopi mengajak orgasme rasa, belajar tinggalkan onani mata, semangat kuda tak muncul dari tonik, tapi dari lebur kopi di panas mendidih, stimulus itu aktifkan irama pagi, bubuk kopi berhambur, ide-ide lebur, mari bertabuh tanpa keluh, kopi diam-diam akan menyalakanmu.

Ujung Rasa, 1019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline