Lihat ke Halaman Asli

Daun

Diperbarui: 2 September 2019   17:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sehelai-sehelai daun kering
kulai, patah, jatuh ke muasal
seakan memberi keluasan waktu
bagi air mata menemui muasal sama

seperti kenangan masih dekat dijangkau
berteduh di bawah daun
memetik hasil daun dan bercerita
tentang keteduhan

seperti semua tak akan kering
kulai, patah
bahwa berteduh tak usai
kendati hati hanya terbuai imaji

aku tersadar telah menjadi daun
menjadi peneduh kepada yang lain
bermain bersama matahari
seolah hari demi hari tak pula usai

bahwa aku mulai tersadar
daun pasti akan kembali ke muasal
sesuatu yang bermula akan tiada
sebelum semua kulai
apa yang kuberi kepada pohon
untuk memperpanjang napas kehidupan

sehela-sehelai daun kering
kulai, patah, jatuh ke muasal
sedetik-sedetik aku merasakan
waktu berkejaran dengan angin yang lalu

Ujung Kata, 819




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline