Lihat ke Halaman Asli

Hikayat Kota

Diperbarui: 14 Agustus 2019   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi: pixabay

hikayat kota tua yang mengajari  jalan-jalan tanah
menjaga rerumputan dan perdu berduri di pinggir jalan
juga tanda-tanda penunjuk dahan dan ranting
arah ke mana matahari terbit, ke mana tenggelam
sepertinya lurus meskipun berbelok sesekali
sepertinya rata walaupun berbatu, beronak-duri
tapi dia sangat manis memelihara kejatiannya
memelihara desa-desa dengan cahaya terang
penuhilah jalan-jalan dengan pelurusan nurani
karena rerumputan, perdu berduri,  pohon berimbun memayungi
adalah hak yang meluruskanmu

hikayat kota muda yang menebas rerumputan
membakar rumpun perdu, dan pohon-pohon dilalap kekuasaan
sungguh tak ada jalan tanah, selain beton yang menggergaji arah
silang-sengketa, simpang-siur penuh lampu-lampu
di mana cahaya, o, berjuta cahaya yang bingung tuju
sepertinya berbelok, tapi lurus nian ke depan
sepertinya berbatu, beronak-duri, tapi taklah melukai
desa-desanya adalah rumpun yang terbakar
jalan-jalannya melinglungkan
karena tanpa rerumputan, perdu berduri, pohon berimbun memayungi
adalah hak yang membengkokkanmu

Ujung Kata, 819




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline