untuk terus bercerita dari malam sampai pagi
beberapa kali akan senang mengedip-ngedip
dan mulut dan tangan memberi pertegas
gerak mulut, ah, tak ada kata-kata
tapi kehangatan lampu dan perdu
penyemangat denging yang nakal
adalah pertarungan hati yang saling menggenggam
"kau lihat kedip adalah cinta?"
mata itu menjangkau sesungging senyum malu-malu
dan seraut wajah menangkup tanah
dia melihat jutaan kata-kata di sana
"kau lihat mulut membuka, tangan yang menanda?"
mata itu semakin takluk
dapat membaca meski tak ada kata-kata
dapat merasa cinta yang rekah di mata
membuai di mulut
dan rengkuh tangan adalah segala hangat
menanti pagi menyembul di atas perigi
Ujung kata, 819