Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Selamat Pagi Penanam Kata

Diperbarui: 16 Juni 2019   10:44

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Selamat pagi bagi yang menanam kata di inti embun pagi, tiba saatnya merawat batang kalimat, bagi yang nelangsa kemudian terjaga, ada  teduh oleh rimbun bait, ketika dahaga buah makna penyegar rasa, sampai kapan kumau engkau merawat kata, tugasku berkaca dan membaca, aku melihat cahaya.

Cahaya penuntun gelap yang jeda, mengulum amarah tak terpeta, aku larut dari kopi makna, pada pahitnya kutemukan perjuangan gelap mata, menyesap warna pada manisnya kentara.

Kentara alam pembaca, yang menyimpan kerat luka, sebelum keping kelopak menjadi bunga, berpeluk aroma rasa, biarkan kata-kata tetap membara, unggun hangat melata, aku jatuh dipeluk kata tanpa jeda.

Ujungunggun062019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline