Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Keriput Senja Ketika Harus Mengalah

Diperbarui: 15 Juni 2019   23:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi : pixabay

Sering kali kita lupa mengambil senja, mendudukkan di  antara cangkir kopi dan setangkup roti, bahwa senja mengajar kita menua setelah keriput usia mengaca kita untuk sesekali mengalah pada kekuatan ego, kita semakin lemah, mengecup cintamu saja aku kalah.

Orang kuat bukan yang bisa bertarung kerja hingga kaya. Orang kuat adalah yang sanggup mengalah, meski diri merasa benar. Menikmati kopi, kita harus sering membaca, setelah aksara semakin hampa tanpa makna.

Tua itu keharusan pada keriput masa. Tapi tua jiwa memutuskan agar tak menjadi pecundang. Dan mari kita memudakan semangat dan cinta, karena aku sanggup membawamu mengarung  samudera.

Seharusnya kita menang bersama, agar bsa bercerita kepada generasi, perjuangan manis itu didapat bersama  hingga waktu memapas usia. Aku menunggumu di ujung senja, menunggu hari gelap, mengantar lelap.

Ujungsenja062019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline