Terjebak di sini, di antara ratusan kepala, belajar bagaimana sabar pada embrio kejenuhan, setelah fajar membunuh sisa mimpi, memburu waktu pada hal yang senggang, kekalahan pada penyakit.
Teringat menata sehat, aku lupa tatakrama, bagaimana mengulam dunia, sebelum lapar, harusnya asupan bermula, sebelum kenyang berhenti segera, membiarkan masa bekerja sederhana, bagaimana tubuh melaju atas aturan Maha.
Ketika kerat sehat terhidang, aku bukan koki hebat, menikmati cita rasa seperlunya. Ketika kerat sakit di penggorengan, gosong, aku belajar membunuh cita rasa.
Badan berkuasa, lidah kehilangan tahta, dan nafsu sering dipenjara, sebelum kerat direndam dalam lumpur liat penghabisan.
Ujungakar052019