Tidak dapat dipungkiri bahwa kemunculan bulan Ramadan, membuat perputaran uang menggasing. Biaya hidup yang seharusnya berkurang karena puasa, alhasil malahan membengkak 100 persen atau lebih. Sementara harga-harga naik pangkat. Tak ayal terkadang pada Ramadan kerap memunculkan konsumerisma.Seiring dengan itu, kejahatan finansial merebak seperti jamur di musim penghujan. Para pelaku kejahatan mencium ini adalah kesempatan besar, bagaimana perputaran uang yang menggasing itu masuk ke kocek mereka.
Umumnya cara termudah dan termurah bagi penjahat mendapatkan uang korbannya adalah melalui mesin atm. Oleh sebab itu, kita harus bijak mengantisipasi agar tidak mengalami kejahatan finansial :
Pertama, biasakanlah saat akan berbelanja, terlebih dulu mengambil uang tunai di mesin atm yang berlokasi di bank. Karena di tempat itu lebih aman dari para pengintai. Hindari mengambil uang di mesin atm yang ada di lokasi perbelanjaan, apalagi di tempat-tempat sepi yang rawan kejahatan.
Kedua, bila tak ingin ribet dengan mesin atm, belanjalah di tempat perbelanjaan yang menyediakan mesin debit.
Ketiga, seiring perkembangan sistem finansial, manfaatkan transaksi non tunai via gadget. Kita mengenal beberapa aplikasi non tunai, seperti Gopay, Ovo, Dana dan masih banyak lagi yang lainnya.
Ketiga, adakalanya karena terdesak, kita harus mengambil uang di mesin atm terpencil. Waspadalah dengan situasi sekitar. Perhatikan juga slot di mesin atm, apakah ada yang ganjil. Karena ditakutkan ada kartu master yang sudah dimasukkan oknum perbankan agar bisa membaca dan menguras isi kartu atm kita.
Kelima, selalu catat (misalnya di ponsel) "contact center" tempat kita menabung. Sebab, apabila kartu tertelan mesin atm, kita bisa mengurus pemblokirannya. Usahakan tidak menghubungi nomor telepon yang tercantum di badan mesin atm. Ditakutkan tertelannya kartu atm adalah modus, sehingga bukan "contact center" yang terhubung, melainkan nomor telepon si penjahat.
Keenam, jangan sesekali meluluskan niat orang yang meminta tolong nebeng transfer uang via kartu atm kita, kendati dia membayar senilai transferan itu. Karena itu seringkali modus.
Ketujuh, sesekali kejam kepada pengemis anak-anak itu harus kita lakukan, apabila mereka nekad masuk ke ruangan mesin atm dan pura-pura heboh dan mengatakan mesin atm rusak. Mereka sedemikian lincah menekan tombol penarikan karena kita terpengaruh suasana heboh. Alhasil ketika kita pergi ke mesin atm lain, mereka akan berhasil mendapatkan uang sejumlah penarikan itu.
Kedelapan, mudik terkadang menjadi kewajiban. Biasakan mengambil uang di mesin atm tempat asal atau tujuan mudik. Karena belum tentu mesin atm yang ada di lokasi jalur mudik berada dalam kondisi aman.
Kedelapan, setiap kali kita bertransaksi di mesin atm umum atau bukan di lokasi bank telah berhasil, ulangi transaksi dengan nomor pin diacak, sehingga di layar mesin atm muncul kalimat "pin anda salah". Setelah itu cancel dan akhiri transaksi, serta jangan lupa mengambil kartu atm kita.