Lihat ke Halaman Asli

Menghilangkanmu Menyemak Kepala

Diperbarui: 5 April 2019   16:45

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi : pixabay

Menghilangkanmu dari kertas suara, berat. Serat dusta menjadi kain kemiskinan, pada bahu pembangunan kami meniti, lalu lalang pendusta usung kalpataru atas nama tarung  kebohongan, one man show.

Menghilangkanmu dari ujung paku, berat. Tunas permusuhan, tikai cukai, candu benci. Aku mencabik ayah-ibu, setelah dingin kasur, santapan malam buta, punggung dan punuk istri.

Menghilangkanu dari telaga nurani, akal sehat, ringan. Ijinkan kebohongan dibakar, telah hutan permusuhan di belakang, terbelakang.Telah pintal intai di depan, siap memangsa domba dari jamaah terberai.

Ketika berat kertas, berat ujung paku. Biarkan kami menjadikan buta. Nurani dan akal sehat, bermata, diliput cahaya, ringan.

Maafkan aku, karena banyak berkata. Menyemak kepala.

042019

Akar syair : https://www.kompasiana.com/rifannazhif/5ca619273ba7f714bc39af42/di-sini-ingin-kuhapus-namamu




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline