Lihat ke Halaman Asli

Ketika Bibir Melumat

Diperbarui: 26 Maret 2019   21:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi : pixabay

Hasrat yang terlahir parfum bibir, aku melata, ibarat lintah, marilah mereguk anggur memabukkan, memagut rembulan, gantungkan bintang di matamu, duhai!

Sebelum kutahu, hanya sampah belatung, terungkap dari kalam, carut caci maki, mengumpan maksud berkuasa, kreasi menjentik langit, sejak kau lupa hujan, suatu waktu bisa berpindah ke mata.

Segala sepak, terjang pun jadi, serupa kawan, musuh pun mungkin, antara ingin bertahta, tak usah kau pikir kami punya hati, mati, mata pun buta, telinga hendaklah tuli, ketika berjalan dilanggar rel, sesuatu yang nyleneh mengingatmu, membunuhmu, udah,udah!!!

Malam ini hujan turun lagi,sayang. Biarkan aku terbang.

Gugat032019




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline