Lihat ke Halaman Asli

Puisi | Sebuah Pagi

Diperbarui: 3 Januari 2019   14:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ref. Foto : pixabay

sebuah pagi

seperti ranum buah jambu air

jatuh menerabas ranting dan dahan

pecah di tanah

merah seperti darah

 

begitulah maling kecil itu

mengadu nasib dengan dekil

melobangi rumah dengan martil

sebuah bedil dicungkil

karena si maling kecil

bukan maling yang terampil


dor

dar

dor

 

maling kecil

tercampak di atas kerikil

mulutnya lebam bogem

dadanyan birem

beragam kaki menghadiahinya

cerita darah

 

dor

dar

dor


sebuah pagi

seperti ranum buah jambu air

jatuh menerabas ranting dan dahan

pecah di tanah

merah seperti darah

lalu menjadi tanahlah ia

 

maling kecil

terkubur dekil

orang-orang telah menjadi maling

pada seutas nyawa

yang tak sempat berpaling

 

(Palembang,  2018)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline