Lihat ke Halaman Asli

Rifa Najatul

Mahasiswa

Pengaruh Aplikasi Akupuntur Pada Pasien Hipertensi

Diperbarui: 14 Juli 2024   09:13

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Tekanan darah merupakan salah satu parameter berfungsinya sistem kardiovaskular manusia. Tekanan darah ini dibagi menjadi tiga tingkatan yaitu normal bila tekanan darah berkisar 110-120 mmHg, rendah (hipotensi) bila tekanan darah di bawah 110 mmHg, dan tinggi (hipertensi) bila tekanan darah di atas 130 mmHg. Menurut American Heart Association (2017), ada beberapa kategori tekanan darah tinggi, antara lain tinggi atau prahipertensi, hipertensi stadium 1, dan hipertensi stadium 2. Kategori ketinggian ini dibagi berdasarkan tingkat peningkatan tekanan darah. yang diukur dengan alat tensi meter. Gejala dari hipertensi seperti rasa berat pada leher, sakit kepala, jantung berdebar, pandangan kabur, telinga berdenging, mudah lelah, pusing dan mimisan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2014).

Pencegahan hipertensi ini diperlukan untuk mengontrol tekanan darah dan mencegah komplikasi. Pencegahan atau pengobatan hipertensi dapat dilakukan dengan cara non farmakologis (seperti upaya penurunan berat badan, pembatasan asupan garam, akupuntur, akupresur, dll), tindakan farmakologis (terapi dengan obat anti hipertensi seperti diuretik, beta-blocker, ace-inhibitor, ca-blocker), dan terapi hipertensi dengan herbal (menggunakan ramuan alami seperti tumbuhan obat tradisional atau tumbuhan yang telah teruji secara klinis dan preklinik). Mekanisme penurunan tekanan darah dengan akupunktur dapat disebabkan oleh patofisiologi hipertensi itu sendiri yang sangat kompleks dan dipengaruhi oleh interaksi berbagai faktor.

Trend pengobatan hipertensi saat ini adalah penggunaan terapi alternatif dan komplementer. Terapi alternatif dan komplementer yang saat ini digunakan masyarakat umum untuk mengatasi hipertensi antara lain yoga, akupunktur, bekam, terapi herbal, akupresur. Akupuntur merupakan salah satu terapi komplementer dalam keperawatanyang dapat dilakukan pada pasien hipertensi. Hipertensi adalah salah satu penyakit yang diketahui dapat diobati dengan terapi akupunktur.
Pilihan modalitas terapi akupuntur antara lain, akupuntur manual menggunakan jarum yang dapat dikombinasi dengan termal atau listrik yang dikenal sebagai elektro akupuntur, sonopunktur, laserpunktur, akupuntut tanam benang dan akupuntur.

 Akupunktur adalah metode pengobatan dengan cara menusukkan jarum ke titik-titik tertentu di tubuh. Beberapa penelitian menjelaskan peran akupunktur dalam menurunkan tekanan darah dengan melepaskan neurotransmitter yang terlibat dalam berbagai proses tubuh. Efek akupunktur dimediasi melalui sistem saraf. 

Titik akupunktur LV3, HT7, PC6 dan LU9 terletak di area pergelangan tangan, yang mempengaruhi organ jantung, detak jantung, pernapasan dan di sela-sela jari kaki yang mempengaruhi organ hati. Titik-titik akupuntur ini dipersarafi oleh nervus vagus sehingga apabila dimanipulasi pada titik ini akan terstimulasi. Nervus vagus merupakan serabut aferen kuat yang menimbulkan reaksi parasimpatik yang mampu menurunkan tekanan darah dan frekuensi denyut jantung.

Pelaksanaan terapi akupuntur ini dapat dilakukan dengan memeriksa tekanan darah terlebih dahulu dan setelahnya intervensi akupuntur menggunakan mesin stimulator akupuntur dengan gelombang kontinyu, frekuensi 4, tegangan 6 yang dilakukan selama 15 menit. Intervensi akupuntur ini dapat dilakukan dengan rentang waktu dua kali dalam satu minggu dengan jeda 2 sampai 3 hari.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline