Lihat ke Halaman Asli

Strategi Pengelolaan Limbah Farmasi untuk Mendukung Keberlanjutan Ekosistem

Diperbarui: 24 Desember 2024   11:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pengaruh Limbah Farmasi pada Lingkungan 

Limbah farmasi sangat mempengaruhi lingkungan. Banyak bahan kimia farmasi yang tidak dapat dijelaskan secara alami, sehingga tetap ada di lingkungan untuk waktu yang lama. Ada kemungkinan bahwa zat-zat seperti antibiotik, hormon, dan bahan kimia lainnya akan mencemari air tanah dan sungai. Akumulasi bahan ini di lingkungan udara dapat merusak ekosistem akuatik dengan menyebabkan resistensi bakteri, perubahan pada organisme, dan penurunan kualitas udara.

Tantangan dalam Pengolahan Limbah Farmasi

Pengelolaan limbah farmasi menghadapi banyak tantangan, seperti: banyak orang
belum menyadari dampak buruk limbah farmasi terhadap lingkungan, banyak negara, termasuk Indonesia memiliki sistem pengelolaan limbah farmasi yang buruk, teknologi pengolahan limbah farmasi yang ramah lingkungan seringkali mahal dan tidak tersedia secara luas, dan seringkali tidak ada regulasi yang tepat tentang pengelolaan limbah farmasi

Strategi Pengelolaan Limbah Farmasi berbagai strategi yang terintegrasi dan berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi masalah ini. Peraturan tentang pengelolaan limbah farmasi harus diperkuat oleh pemerintah mengembangkan kebijakan pengelolaan limbah farmasi yang mengikuti prinsip usus . mengawasi sistem masyarakat untuk mengumpulkan obat-obatan . memberikan sanksi tegas kepada orang-orang di industri farmasi yang membuang limbah secara tidak tepat.

Penerapan Teknologi yang Ramah Lingkungan

Mengolah limbah farmasi dengan lebih efisien dapat dicapai dengan bantuan teknologi modern. Contohnya:Memisahkan bahan berbahaya dari limbah melalui proses seperti adsorpsi, oksidasi, atau filtrasi; memanfaatkan mikroorganisme untuk memecah bahan farmasi menjadi bahan yang tidak berbahaya; dan Teknologi Plasma dan fotokatalitik: Teknologi ini memanfaatkan energi tinggi untuk menghancurkan senyawa kimia berbahaya.

Pendekatan 3R, yang merupakan akronim dari pengurangan, Reduce, bertujuan untuk mengurangi dan mengurangi jumlah limbah farmasi yang dihasilkan oleh industri farmasi. Reuse, membuat inisiatif untuk memanfaatkan kembali obat yang masih dapat digunakan, seperti melalui bank obat atau donasi obat. Recycle, mengubah beberapa bahan farmasi menjadi produk baru yang aman dan bermanfaat.

Peningkatan Kesadaran dan Edukasi Masyarakat sangat penting bagi masyarakat untuk belajar tentang efek limbah farmasi dan cara membuang obat dengan benar. Kampanye publik yang dilakukan melalui media massa, institusi pendidikan, dan organisasi masyarakat dapat berhasil.

Kolaborasi Multisektor

Pemerintah, industri farmasi, lembaga akademik, dan masyarakat harus bekerja pama untuk mengelola limbah farmasi. Contoh kerja sama ini dapat mencakup pengembangan teknologi, pembiayaan program pengelolaan limbah, dan penelitian untuk meningkatkan efisiensi pengolahan limbah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline