Alkisah ada sesorang pemuda sebut saja namanya adalah Nino.Nino adala murid kelas X ( sepuluh), yang ada di salah satu SMA di kota Ruteng. Waktu itu hari kedua Masa Orientasi Siswa (MOS) semua murid kelas X kumpul di halaman depan sekolah, ada hal yang hendak kepala sekolah sampaikan. Saat sedang berkumpul, Nino melihat lihat gadis cantik (sebut saja nama gadis itu Jesi) yang berdiri disampingnya.
Karena itu dia merasa bahwa gadis itu adalah pengikat hatinya. Lalu diam-diam dia mulai mendekati gadis itu. Di situlah awal mula terjadi perkenalan Nino dan Jesi.
Tanpa pikir panjang Jesi pun juga sangat mengaggumi Nino, dan akirnya mereka pun memutuskan untuk menjalani kisah asmara (pacaran), walaupun mereka sama-sama masih duduk di bangku SMA kelas X.
Seiring berjalanya waktu. Kelas X mereka telah lewati. Dan Kelas XI (sebelas) pun juga mereka lalui. Suka duka pun selalu menyelimuti pasangan asmara mereka. Mereka bertekad dan berniat akan bawa hubungan itu ke plaminan. Dan saat itu mereka sudah di bangku kelas XII (dua belas), hampir tiba ujian akhir. Setelah selesai Ujian Nasional (UN), mereka bertemu untuk terahir kalinya. Karena Nino hendak mau pergi merantau keluar daerah setelah lulus SMA.
Setelah pertemuan itu berakhir Nino pun berkata kepada kekasihnya itu Jesi, "sayang, aku mau ke Makassar dan nanti aku akan kembali. Aku pergi bukan untuk meninggalkanmu. Tapi aku pergi untuk memperbaiki kehidupan kita nanti." Begitulah ungkapan si Nino.
Selang beberapa hari, Nino pun pergi meninggalkan tanah Manggarai dan merantau ke Makassar.
Setelah satu tahun lamanya Nino dan Jesi menjalani bubungan jarak jauh atau sering disebut LDR. Rasa rindu menyelimuti hati dan pikiran mereka berdua.
Suatu ketika Jesi hendak dan berniat untuk menelpon Nino. Dalam pembicaraan mereka, Jesi ingin mengatakan yang sesungguhnya bahwa ia sudah punya pilihan oleh orang tuanya. Dan dia mau memutuskan untuk menikah dengan laki-laki yang orang tuanya jodohkan.
Mendengar perkataan itupun Nino frustasi, karena harapan yang selama ini mereka janjikan hanya tinggal kenangan. Akhirnya Nino memutuskan untuk kuliah sambil berkerja.
Seiring berjalanya waktu, enam bulan sudah Nino lalui tampa kabar dari kekasih hati yang telah menghianati dia. Waktu itu hari minggu telah tiba, ia memutuskan untuk pergi ke Gereja untuk meminta kepada Maha Pencipta untuk memberikan dia jodoh. Karena sudah enam bulan dia telah berlalu dengan kesendirianya.
Tidak lama lagi setelah itu, tiba saatnya dia menemukan tambatan hati yang barunya. Seorang gadis cantik yang sedang kuliah di kampus ternama di kota Makassar. Perempuan itu bernama Ina. Selain parasnya yang cantik, Ina adalah seorang putri tunggal, anak keluarga yang tergolong kaya (terpandang) di kampungnya. Lalu hari-hari mereka menjalani hubungan pacaran hampir tiga tahun lamanya.
Pada saat itu perempuan yang bernama Ina mau wisuda di kampusnya, karena dia D lll kebidaan maka ia kuliah hanya tiga tahun. Saat itu sebelum Ina wisudah, dia jatuh sakit. Sakit yang sangat para dan harus di rawat di rumah sakit. Setiap hari Nino selalu menemani Ina di rumah sakit. Tiba saatnya, esoknya Ina mau wisudah tetapi sakitnya pun belum juga sembuh. Akirnya si Nino berbisik kepada si Ina. Lalu Nino berkata: sayang.. kamu harus sembuh karena esok kamu wisuda. Tampa ada satu katapun dari mulutnya Ina, dia hanya berlinar air mata hampir membasahi seluruh pipinya.