Lihat ke Halaman Asli

Rifan Bilaldi

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Keragaman Dialek, Cerminan Bhineka Tunggal Ika

Diperbarui: 7 Oktober 2020   20:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Dokumen olah pribadi.

Indonesia adalah bangsa yang kaya. Kaya budaya, kaya alamnya, hingga kaya akan keragaman bahasanya. Di dalam keragaman bahasa, yang dimiliki setiap daerah. Pasti mempunyai ciri khasnya masing-masing atau disebut dengan dialek.

Tidak salah dengan memberikan semboyan Bhinneka Tunggal Ika untuk bangsa Indonesia. Inilah penamaan yang tepat dan bermakna walau berbeda-beda. Namun, tetap satu jua. Maksud dari makna ini, walau bangsa ini memiliki perbedaan dari berbagai segi dan aspek. Namun, tetap bersatu padu.

Dengan adanya semboyan Bhinneka Tunggal Ika, yang salah satunya memiliki perbedaan bahasa, tetapi tetap memiliki kesatuan, bersinergi, dan mampu memerdekan bangsa Indonesia, walau bahasa yang dimiliki setiap masyarakat berbeda.

Hal ini disebut dengan variasi bahasa dalam segi penutur. Variasi bahasa pertama yang sering kita lihat atau ketahui berdasarkan penuturnya adalah variasi bahasa yang disebut idiolek.

Idiolek merupakan suatu bentuk variasi bahasa yang memiliki sifat perseorangan. Artinya, setiap orang memiliki variasi bahasanya atau idoleknya masing-masing.

Saya kasih pemahaman yang dapat kalian pahami. Apakah kalian pernah mendengar suara teman kalian dari kejauhan, walau orangnya belum tampak, tetapi kalian sudah dapat mengenalinya dari suaranya? 

Hal ini disebut dengan idiolek, tanpa melihat orangnya kita dapat mengenalinya hanya dengan suaranya. Hal tersebut karena teman kalian memiliki ciri khas berbahasanya atau idiolek.

Ada lagi contoh lain, yaitu gaya kepenulisan seseorang. Jika kita akrab dengan seseorang penulis, dan mendalami setiap tulisan penulis favorit kita, pasti kita akan mengenali setiap karakter gaya bahasa kepenulisan penulis favorit kita. Bahkan, dari tulisan saja kita dapat mengenalinya, hal ini disebut dengan idiolek.

Tidak usah jauh-jauh, contoh saja kalian memiliki seorang kekasih, dan sudah berhubungan lama, otomatis kalian mengenalnya secara mendalam, dari suara, gaya bahasanya, dan sebagainya. Ketika menemukan tulisannya, tanpa melihat orangnya kita dapat mengenalnya, bahwa itu adalah tulisan kekasih kalian. Itulah idiolek.

Berbeda dengan dialek. Dialek ini berupa variasi bahasa kedua yang berdasarkan penuturnya. Kalau idiolek bersifat perorangan, sedangkan dialek merupakan variasi bahasa dari sekelompok penutur yang jumlahnya relatif, yang berada pada suatu tempat, wilayah, atau area tertentu.

Dialek ini hanya berdasarkan pada wilayah atau tempat tinggal si penutur. Karena dialek ini sifatnya kelompok, jadi dialek juga merupakan variasi bahasa atau ciri khas kebahasaan yang dimiliki oleh sekelompok orang dalam tempat tertentu atau wilayah tertentu.

Contohnya dialek bahasa Sunda mencakupi hampir seluruh wilayah Jawa Barat, tetapi tidak dengan beberapa wilayah di sekitar Jawa Barat, seperti Cirebon yang memiliki dialek berbeda dengan wilayah Jawa Barat lainnya. Dialek Cirebon memiliki dialek campuran dengan Jawa.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline