Kita adalah komunikator dalam lingkup bermasyarakat. Kita hidup perlu adanya bantuan orang lain. Dengan cara apa kita dapat menjadi seorang yang pantas dibantu?
Kadang kala pernah mendengar sebuah pepatah, "enggak ada lo, enggak rame". Sebuah kalimat yang memiliki makna bahwa kehadiran kita dibutuhkan orang lain.
Bukan tanpa sebab kita jadi berharga dan dibutuhkan orang lain, tetapi karena bagaimana diri kita dalam bersikap dan berkomunikasi di masyarakat.
Hal utama dalam bermasyarakat adalah mampu mengolah setiap perkataan dengan baik. Kita tidak mungkin berbicara pada orang yang baru kita kenal dengan gaya bahasa yang orang tersebut tidak paham. Maka yang terjadi adalah orang yang baru kita kenal, akan menilai diri kita seorang yang aneh, mencurigakan, dan lain sebagainya.
Jadi yang perlu kita ketahui dan kita perhatikan adalah bagaimana cara diri kita berkomunikasi dengan baik dan menggunakan perkataan dan gaya bahasa yang baik.
Mungkin saja di antara kalian semua, memiliki teman yang sangat akrab dengan diri kalian, dari keakraban itu muncullah perkataan dan gaya bahasa yang digunakan sama-sama dimengerti.
Biasanya di saat baru mengenal seseorang apalagi perempuan dan ditambah lagi perempuan itu adalah seorang yang kita suka.
Tidak mungkin kita langsung berkomunikasi dengan kata dan gaya bahasa yang dia tidak mengerti atau gaya bahasa yang mengagung-agungkan itu orang, seperti "Hai, kamu cantik bagai rembulan di tengah malam yang cerah, boleh aku berkenalan denganmu?"Alhasil yang didapatkan oleh dia adalah menjadi takut atau lain sebagainya.
Kata-kata pada gaya bahasa dalam contoh di atas, biasanya banyak digunakan para laki-laki yang sedang mendekati perempuan. Banyak sekali laki-laki yang menggunakan gaya bahasa yang puitisi selama mendekati perempuan, senjata andalan dalam berkomunikasi dengan lawan jenisnya. Apa di antara kalian juga seperti itu? Hmmm. Maka dari itu, penggunaan gaya bahasa harus diperhatikan.
Sedikit menjelaskan definisi mengenai gaya bahasa dan sering disebut dengan majas penggunaannya sering pada menulis sebuah puisi atau karya fiksi lainnya. Gaya bahasa secara garis besar dan kaidah kebahasaan adalah sebuah cara penutur dalam bertindak tutur dengan mengungkapkan maksudnya contohnya pada kalimat di atas tadi, ia menyatakan bahwa perempuan itu seperti rembulan di tengah malam cerah, ia bermaksud dengan mengatakan bahwa sangat cantik dan cerah memesona.
Banyak sekali cara yang dipakai dalam mengungkapkan maksudnya itu. Ada yang menggunakan gaya bahasa metafora, personifikasi sebagai perlambang.
Ada juga yang menggunakan gaya bahasa eufemisme dan litotes sebagai kehalusan kata, dan masih banyak lagi. Dari semua gaya bahasa itu digunakan oleh para komunikator.