Lihat ke Halaman Asli

Rifan Bilaldi

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Seberapa Sering Anda Membuka dan Membaca KBBI?

Diperbarui: 23 Agustus 2020   23:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

KBBI Edisi Keempat dalam bentuk cetakan | Dokpri

KBBI bukanlah kitab dan juga bukanlah kumpulan cerita, tetapi Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pedoman yang dipegang teguh oleh para pemerhati bahasa, para pengguna bahasa Indonesia yang baik dan benar.

KBBI kini dikemas ke dalam bentuk luring (aplikasi) dan daring (online). Dahulu sebelumnya KBBI berbentuk buku besar, saya sendiri malas tiap kali membawanya, karena berat dan besar.

Kini sudah sangatlah memudahkan kita dalam mengakses KBBI. Bisa kita bawa ke mana-mana saja, sewaktu kita membutuhkan kata yang benar, yang baku, kata ilmiah, dan lain-lain, kita tinggal membukannya saja.

KBBI setiap beberapa bulan sekali melakukan pemutakhiran, agar selalu mengikuti perkembangan bahasa sesuai zamannya.

Sudah semudah itu untuk mengakses KBBI, jadi sudah berapa kali Anda membuka dan membaca KBBI? Itulah pertanyaan yang gencar saya tanyakan pada orang-orang terdekat saya, terutama yang masih duduk di bangku sekolah.

Hal tersebut saya lakukan dan saya gencarkan, agar mereka tahu tentang isi KBBI, supaya mereka dapat memahami dan membiasakan diri membuka KBBI.

KBBI sangatlah penting bagi kita bangsa Indonesia, terutama pada kaum terdidik, agar dapat menggunakan kata-kata yang tepat, memilih kata yang sesuai, dan menggunakan kata dapat diterima pada situasi tertentu. Maka, sering-seringlah Anda membuka KBBI.

Tangkapan layar (screenshoot) KBBI edisi V luring (aplikasi) | Dokpri

Berdasarkan pertanyaan yang saya tuturkan tentang berapa kali sehari membuka dan membaca KBBI? Hasil yang saya dapat untuk sekitar orang-orang terdekat hanya sedikit yang membuka KBBI sekali dalam sehari. Rata-rata mereka membuka KBBI sewaktu dibutuhkan saja, ketika mengerjakan tugas karena tidak mengerti makna katanya. Bukan karena ingin membaca untuk memahami lebih dalam.

Belum tentu mereka membuka KBBI sehari sekali, bisa dirata-ratakan selama seminggu mereka membuka KBBI hanya rentang 5-10 kali. Bagaimana dengan Anda? Seringkah membuka KBBI? Bagi para penulis, membaca adalah kunci utama untuk menambah kosakta, tetapi membaca saja tanpa mengetahui maknanya, seperti sayur tanpa garam, akan hambar.

Kita sering ketika membaca buku, terdapat kata-kata yang tidak pernah kita temui sebelumnya, lalu kita tetap lanjut membaca tanpa harus tahu atau penasaran tentang maknanya.

Sesekali ketika kita membaca, lalu menemukan kata-kata yang tidak pernah kita temui itu, biasakan langsung membuka KBBI, agar kita mengetahui maknanya. Maka selain kita menambah kosakata, kita juga menambah makna dalam kata.

Tangkapan layar (screnshoot) KBBI edisi V daring (online) | Dokpri

Maka, apabila kita rajin dan sering-sering membuka dan membaca KBBI lima kali sehari, atau bisa juga dimulai pelan-pelan yaitu tiga kali sehari. Maka, akan mempermudah kita dalam memahami setiap kata, karena mengetahui maknanya dan kita ketika membaca, lalu menemui kata-kata yang asing, kita akan seperti ini "oh ya saya tahu maknanya, oh jadi kata ini maknanya seperti ini." Sehingga membuat kita hati-hati dalam menggunakan kata.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline