Lihat ke Halaman Asli

Rifan Bilaldi

Mahasiswa Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Indraprasta PGRI. Pendidikan adalah gerbang harapan dan bahasa adalah kunci pendidikan. Kita harus menjunjung tinggi pendidikan, pengembangan dan pembinaan bahasa Indonesia

Jangan Lakukan 3 Hal Ini! Agar Terhindar dari "Lewah" dalam Penulisan Kalimat

Diperbarui: 21 Agustus 2020   18:29

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

(Sumber Foto: Dokpri diolah dari kraksaan.com)

Lewah? Itulah yang pertama-tama pertanyaan yang ada pada benak kita. Apa sih lewah? Buah? Oh, tentu saja bukan buah, bukan buah belewah yang sering kita temukan saat bulan puasa. Lalu, lewah ini apa? Dan apa hubungannya dengan penulisan kalimat? Banyak sekali pertanyaan-pertanyaan yang dilantunkan, untuk menemukan sebuah jawaban.

Dalam penulisan kalimat atau dalam kegiatan tulis menulis, entah menulis surat, pernyataan, berita, cerita, dan masih banyak lagi kegiatan tulis menulis.

Kita kerap kali mengalami ketidakhati-hatian dalam memperhatikan kata dalam penulisan kalimat, sehingga kalimat yang dihasilkan menjadi tidak efektif.

Menjawab banyak pertanyaan tentang lewah ini, yang sering kali berkaitan dengan penulisan kalimat, bahwa lewah merupakan segala sesuatu yang berlebihan. Dalam KBBI lewah itu adalah berlebihan (tentang kata); mubazir. Segala sesuatu yang berlebihan harus dihindari, karena tidak baik.

Lewah juga dikatakan suatu tidak adanya kehematan kata. Kalimat dapat dikatakan hemat apabila kata-kata atau frasa yang digunakan di dalamnya tidak berlebihan. Maksud dari definisi tersebut adalah kita harus melakukan penghilangan atau menghindari kata-kata yang dapat menambah kejelasan kalimat. Lewah atau tidak ada kehematan kerap kali dilakukan pada kata yang memang tidak dibutuhkan.

Lalu, apa hubungannya dengan penulisan kalimat? Lewah sering kali berhubungan dan berkaitan pada penulisan kalimat, hal ini sering kali ditemukan dalam bahasa lisan maupun tulisan. Hal ini perlu diketahui agar terhindar dari lewah, di saat bicara di depan publik atau melalui tulisan. Maka dari itu, jangan lakukan 3 hal berikutini, agar kalian terhindar dari lewah dalam kalimat.

Pertama, Jangan Menggunakan Kata Bersinonim Sekaligus
Maksudnya seperti apa? Kata yang bersinonim bagaimana? Mungkin salah satu di antara kita, pernah menggunakan lewah dalam kata yang bersinonim sekaligus.

Saya akan jelaskan, bahwa kalimat dapat dikatakan lewah apabila menggunakan kata-kata yang bersinonim sekaligus dalam sebuah kalimat. Kata-kata apa saja sih yang merupakan sinonim, lalu sering kita gunakan dalam kalimat?

Kata-kata tersebut ialah adalah merupakan, agar supaya, seperti misalnya, sejak dari, pun juga, naik ke atas, turun ke bawah, masuk ke dalam, hanya saja, sangat sekali, dan demi untuk. Ada yang pernah menggunakannya? Mungkin salah satunya, atau bahkan semuanya? Tidak masalah dan tidak usah khawatir, setelah mengetahui ini kita dapat mengubahnya menjadi lebih efektif lagi.

Kata-kata tersebut sering digunakan pada ragam lisan maupun tulisan. contoh berikut akan memudahkan kalian, untuk memahami lebih dalam kebiasaan yang sering kita lakukan, bahkan sering kita dengar adanya pelewahan kata dalam kalimat, berikut contohnya.

  1. Aku telah menunggumu sejak dari pukul 08.00. (salah)
  2. [Aku telah menunggumu sejak pukul 08.00.] atau [Aku telah menunggumu dari pukul 08.00.] (benar)
  3. Bahan yang mudah terbakar, seperti misalnya plastik, kain, dan kertas. (salah)
  4. [Bahan yang mudah terbakar, seperti plastik, kain, dan kertas.] atau [Bahan yang mudah terbakar, misalnya plastik, kain, dan kertas.]
  5. A: "kamu mau ke mana?" B: "Aku mau turun dulu ke bawah." (salah)
  6. A: "kamu mau ke mana?" B: "Aku mau turun dulu." (benar, menggunakan salah satunya saja

Begitu pun juga dengan kata-kata yang lain, sering sekali kita mendengar atau melihat tulisan kalimat seperti itu, dalam bentuk percakapan, bicara satu arah, maupun tulisan.

Cara menghindarinya cukup dengan menggunakan salah satunya saja, yang seperlunya kita gunakan, jangan dua-duanya kita gunakan. Maka, akan terjadi pelewahan kata.

Kedua, Jangan Ada Penggunaan Kata yang Terdapat Pengulangan Subjek
Tentu kalian tahu tentang subjek dan letak subjek. Dalam kalimat apabila terdapat pengulangan subjek maka akan terjadi ketidakhematan kata atau lewah dalam kalimat. Karena kalimat dapat dikatakan lewah apabila terdapat pengulangan subjek pada kalimat majemuk. Bagaimana bentuk kalimat yang terdapat pengulangan subjek? Inilah bentuk kalimatnya.

  1. Wasit memberi penalti ketika wasit melihat pelanggaran dikotak penalti.
  2. Citra menangis tersedu-sedu karena citra kehilangan kucingnya.
  3. Pak Candra selaku kepala sekolah, mengunjungi panti asuhan di Jakarta Timur dan Pak Candra memberikan santunan.
Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline