Lihat ke Halaman Asli

Rifan Nazhip

Menebus bait

Membuka Cerita

Diperbarui: 18 Maret 2021   16:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

membuka cerita
tak ada makan siang gratis bagi pengkhayal
kepala hanyalah ide menumbuhkan
jemari adalah kata-kata berima di ombak nada
tetap tersimpan oleh masa
abadi di kepala

akhir hanyalah candu masa lalu
tempik sorak berpendar di angkasa
seperti itu kemegahan di mata
aku belum menata pada onak duri menggalah asa

jalan masih panjang
tak ada mengalah berkalang
dunia tetap berputar pada porosnya
pada tertawa mereka sebar
pada tangis mereka surut
senyum adalah pengakhir
sebelum membuka dengan tanda yang faham
di mana jeda, menghela; di mana menghardik, kerja; di mana bertanya pada gulita; pada titik perhentian adalah akhir
tapi selama gerak pohon-pohon berderak, langkah kaki hendaknya berderap

Plg, 1219

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline