Lihat ke Halaman Asli

Rifan Nazhip

Menebus bait

Rindu Paku

Diperbarui: 8 Februari 2021   10:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Rindu memaku tanah rebah, buah bernas, nyanyi hutan adalah air gunung basah, burung masih bisa bersiul, siamang meneriakkan tarian hujan, dan lumut-lumut, bertekuk mulut, membaca retak batu di ulir sungai.

Gagal mimpi bukti keterjagaan, tanah retak saat dia resah bernapas, cerita tanah di daun, bukti rumah-rumah tumbuh, serupa finansial berbunga, mata buta harta, terkungkung maya, rindu itu jauh di dasar, aku melupa perigi tempat bercengkerama, kita telah basah air mata.

Rindu memaku pada ragu, satu-satu lembaran itu palsu, resah pun malu.

Plg, 0221




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline