Lihat ke Halaman Asli

Rifan Nazhip

Menebus bait

Lamur Hujan

Diperbarui: 8 Februari 2021   07:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Lamur hujan di tanah padas waktu itu, cangkul majal tumbuhkan basah semaikan buah, gagal panen, tunas membaca retak tanah, pohon digaruk kuasa angkara, lidah embun batu, mengoyak daun ragu-ragu.

Nyalang hujan di tanah lembek waktu ini, air hilang berkah membasah dahaga, telah dilumat semua cerita, berita-berita deras, kenapa tak sanggup menahan desah menjadi berkah, orang-orang tetap memacu laju, tak peduli tanah telah padas, hujan bah melunas upah.

Air di tempayan akhirnya tumpah, ketika kering kembali mematah harap pada tanah basah.

Plg, 0221

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline