Lihat ke Halaman Asli

Rifan Nazhip

Menebus bait

Partitur Hujan

Diperbarui: 26 Desember 2020   16:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Partitur hujan, bait berantakan, kami kehilangan makna puisi, tak ada kesejukan, uap menjelma retakan, ke mana lagi berharap rangkulan, rangkulan berjarak oleh kepentingan, hanya keluhan menggema, air semakin tinggi memakan kecemasan, lupa selama ini hujan dijerang, didih genderang, kebencian semakin terang, kami lupa menghitung setiap tetesan, seakan jarum menusuk tumbuhan,tapi tanah gersang sebagai tipuan, hasutan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline