Lihat ke Halaman Asli

Rifan Nazhip

Menebus bait

Tunggu Antrean

Diperbarui: 22 Desember 2020   17:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Sabar menunggu antrian, aroma obat mengabarkan usia, koridor dingin, lalu lalang wajah duka, betapa mahalnya sehat.

Sabar menunggu pesanan, lemak aroma menguar, minyak membaca cita rasa, pinggan menggoda, selera sebatas mata dan tenggorokan, betapa murah sehat.

Sabar menunggu giliran, membuang usia demi sehat, hari-hari mengudap obat, mengumbar sesal.

Sabar sakit ketika sehat melompat, alpa sakit ketika sehat teramat murah.

Sabar menunggu panggilan, wajah-wajah menggambar kesakitan, tapi masih ada secercah harapan, sabar sakit adalah penghapus, sadar salah, syukur sembah.

Plg, 1220

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline