Lihat ke Halaman Asli

Rifan Nazhip

Menebus bait

Puisi | Aku Rindu Saat Tak Bisa Mengulang Waktu

Diperbarui: 5 Mei 2020   16:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sumber ilustrasi : pixabay

aku selalu rindu setelah menggalah mata
ada air mata menetes
telaga kehilangan

di sudut rumah paling belakang cerita
kau tiup bara mengasah selera
yang tajam membangun sahur terasa lembur
aku sedang mengulam dengkur

kutahu mata lamur beradu debu asap
tapi melihat kecipak meja makan
menikmati juadah  sahur yang berkah
ada yang dapat kau ceritakan tentang
kasih sayang

aku lupa membagi ruang luang
ketika kau mengurai rindu
urat-urat air mata
mengatakan pulanglah
"melihatmu berkecipak pada sahur lebur
aku menemukan masa kanak-kanak
ingin memelukmu"

aku rindu masa yang kabur
terkadang kehilangan ada setelah tiada
ketika ada membutakan mata hati
aku lupa membasuh surga yang kau persembahkan di kaki
merugi masa senggang yang selalu lengang kepulangan

aku rindu
mengasah batu tak mungkin
menjadi permata

040520

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline